Sabtu, 02 Februari 2008

Akulturasi Budaya Tradisional dan Budaya Asing

Riuh gemuruh menggema di telinga. Suara riang gembira membahana tatkala Kepala Sekolah SMPN 1 Ciamis, H. Wawan, M.M. menerbangkan balon tinggi ke angkasa, tanda dimulainya pergelaran seni dan pameran/expo Kelas IX SMPN 1 Ciamis. Layaknya sebuah acara yang wah…, expo ini pun mendapat respon yang wah pula dari pelajar sekitar, khususnya pelajar di Tatar Galuh. Buktinya, banyak pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Ciamis, rela menyempatkan diri untuk sekedar mengapresiasi sekaligus menjadikan expo ini sebagai bahan hiburan, untuk mengembalikan semangat belajarnya di sekolah. Tak hanya dari SMP saja, melainkan dari SD dan SMA pun banyak yang mengunjung expo kali ini.
Dengan didapatnya predikat Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Nesacis (julukan populer SMPN 1 Ciamis) mencoba menyeimbangkan diri dengan berbagai perkembangan yang ditonjolkan. Tatkala itu pun bersamaan hingar bingarnya expo dari tanggal 17 sampai 19 Januari, bertambahlah kesibukan Nesacis dengan seabrek kegiatan lomba untuk siswa SD. Dalam keadaan super sibuk, expo tetap berlangsung menarik.
Materi yang dipamerkan dalam expo ini memunculkan sebuah tema yang mengusung seni batik, khususnya teknik pembuatan kain batik jumputan. Yakni sebuah teknik ikat celup dengan pewarna, yang ternyata agak sulit untuk membuatnya menjadi sempurna.
Tak hanya itu saja yang dipamerkan, tapi terdapat segudang budaya yang telah dipersiapkan oleh kelas IX. Diantaranya: Ansambel, Dramatisasi Puisi, Pembacaan Puisi, Band, Dance-Modern/ Tari Tradisional, dll.
Diantara maraknya budaya asing yang masuk negeri ini, para siswa Nesacis mampu menyaring dan mengakulturisasikannya dengan kebudayaan tradisional. Yakni dance gabungan antara "tari tradisional dan dance modern" yang merupakan sensasi baru, sehingga membuat para apresiator terhibur dengan kreasi baru ini.
Budaya asing telah menyeruak. Kita semakin dituntut untuk memilah dan memilih mana yang layak untuk diakulturasikan dengan kebudayaan kita. Tak perlu takut akan hal ini. Ini tantangan untuk kita. Kita harus mampu melestarikan kesenian tradisi kedaerahan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, expo pun berlangsung lancar dan sukses. Tiga hari berlalu, hajat seni kelas IX tahun 2008 kali ini menyiratkan sebuah cerita dan merupakan perbandingan untuk melaksanakan kegiatan yang sama di tahun mendatang. Suatu perubahan dari tahun ke tahun akan tetap terjadi dan mendarah daging. Semoga di tahun mendatang dapat lebih mendapat sambutan dan tetap bertolak dari tradisi Nusantara. Semoga…!!!
(Lita Kodariah/8C/WaW/SMPN 1 Ciamis)

Makin Kompak untuk Menuju SKS

Rencana penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMAN 1 Ciamis yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2008/2009 nanti, semakin serius disosialisasikan dan dipelajari oleh setiap warga belajarnya. Hal ini terbukti dengan dilak-sanakannya studi modelling Sekolah Katagori Mandiri (SKM) tersebut pada tanggal 17 dan 18 Januari kemarin ke SMAN 78 Jakarta, yang merupakan satu-satunya sekolah di Indonesia yang sudah satu tahun ini meng-gunakan SKS dan moving class.
"Insya Allah tahun depan kita mulai laun-ching SKM dengan menggunakan sistem ‘Moving Class’ pada siswa tahun ajaran 2008/2009" Ujar Kepala SMAN 1 Ciamis, Drs. Asep Ganda Sadikin, ketika dimintai keterangan saat pemberangkatan.
Studi modelling yang bersumber dari dana RAPBS dan sharing SKM dengan Pemda yang menghabiskan dana Rp.54 juta ini pun tidak tanggung-tanggung membawa seluruh warga-nya, mulai dari komite sekolah, tata usaha, guru, pengurus OSIS, sampai satpam dan pesuruh sekolah pun diajak. Hal tersebut, menurut Ketua Komite SMAN 1 Ciamis, Rd. Dida Yudhanegara, S.H yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Ciamis ini, bertujuan agar adanya kesamaan persepsi antar warga sekolah tentang Sekolah Katagori Mandiri dan kesiapan mereka dalam melaksanakan program SKS dan Moving Class.
Saat pertamakali masuk ke lingkungan SMAN 78 Jakarta, langsung terasa atmosfer pembela-jaran yang begitu unik dan menarik, sebab hampir sama dengan susana perkuliahan. Biasanya guru yang harus pindah kelas untuk memberikan materi kepada siswa. Namun ini terbalik, kini menjadi siswa yang harus pindah kelas untuk mendapatkan materi dari guru. Misalnya, untuk mendapatkan materi dari guru mata pelajaran geografi siswa harus ke kelas geografi, untuk mendapatkan materi biologi siswa harus masuk ke kelas biologi, dan be-gitu pula dengan pela-jaran yang lainnya.
Kunjungan Sman-sacis yang berlang-sung selama kurang lebih empat jam itu pun ternyata bersa-maan dengan kunju-ngan SMAN 10 Sema-rang yang pada tahun ajaran baru nanti juga akan mulai menggu-nakan sistem moving class. Di sana secara khusus mereka men-dapatkan materi dari Kepala Sekolah, para Wakasek dan tentu saja anak OSIS-nya tentang SKM dengan meng-gunakan sistem SKS.
"Kita melihat kekurangan dan kelebihannya. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pene-rapan SKS yang nantinya akan di-laksanakan di se-kolah," ujar Waka-sek Humas, Drs. H. Asep Ganiwan.
Hari itu bisa dibilang banyak pengunjung yang datang ke SMAN 78. Namun para siswanya tetap terlihat santai, seolah biasa saja dan tidak merasa ada yang istimewa apalagi merasa terganggu. Hal itu mungkin disebabkan sudah terbiasanya mereka akan keadaan sekolahnya yang sering dijadikan sebagai objek studi modelling sekolah yang lainnya.
Biarpun kegiatan belajar-mengajar seperti di perkuliahan dan sering ada siswa yang tidak masuk kelas dengan alasan tidak ada jam pelajaran atau karena sudah menyelesaikan SKS-nya dan lulus, tapi suasana sekolah begitu tertib dan teratur.
"Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan cepat merealisasikan semuanya di sekolah" ungkap Wakasek Kurikulum SMAN 1 Ciamis, Drs. Endang Mulyadi
Setelah semuanya merasa puas dan mendapatkan gamba-ran untuk diterapkan di sekolah pada saat pulang nanti, kunju-ngan pun dilanjutkan ke Dirjen Dikmen Depdiknas RI. Mereka berdialog langsung dengan Drs. Sungkowo selaku Direktorat Pembinaan SMA. Di sana mereka mendapatkan hal-hal baru tentang dunia pendidikan. Terutama mengenai Sekolah Kategori Mandiri (SKM) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Bahkan saking asyiknya berdialog dengan dirjen, kunju-ngan yang tadinya dijadwalkan selama satu jam itu pun menjadi tiga jam.
"Terlalu asyik berdialog dan menjawab berbagai macam perta-nyaan yang be-gitu antusias, menjadi lupa waktu," ung-kap Drs. Sung-kowo, sambil tersenyum melihat jam yang menempel di lengannya ketika menutup pembicaraan.
Sore hari semua rombongan menuju Hotel Cipayung Asri. Sesampainya di hotel, semua dikumpulkan untuk membahas instrumen hasil pembelajaran kunjungan tadi yang akan diterapkan nanti di sekolah.
Diskusi panel dilaksanakan dengan membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil studi pembelajaran di SMA 78 dan Dirjen.
Besok harinya, peserta diajak mengikuti kegiatan outdoor yang dipandu oleh tim outbound. Dengan tujuan untuk dapat lebih mengenal secara individu di antara sesama warga Smansacis.
Peserta pun dibagi dalam beberapa kelompok, tidak terkecuali antara guru dan siswa. Berbagai macam permainan dilakukan dengan dipandu oleh Pengawas dari Disdik, Drs. Yohamir Syamsu
Saat itu semua larut dalam permainan yang memerlukan pemikiran dan keber-samaan untuk menyelesaikannya. Sangat terasa sekali ikatan persaudaraan antara warga Smansacis. Saling membantu dan begitu kompak. Sehingga mendapatkan pujian dari Drs. Asep Saeful Rahmat, M.Si, perwakilan dari Disdik Ciamis.
(Yatun R. Hasbullah/Ganesha)

Komite Sekolah Sangat Berperan Dalam Memajukan Sekolah

Ganesha sengaja menemui Kepala Sekolah SMAN 2 Banjarsari, Dede Hidayat, S.Pd. -yang masih muda dan enerjik- untuk mengetahui pendapat tentang Komite Sekolah.

Bagaimana sesungguhnya mekanisme pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah?
Sebenarnya Dewan Pendidikan Sekolah diawali dengan pembentukan panitia persiapan yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota dan atau masyarakat. Namun SMAN 2 Banjarsari berbeda dengan yang lain karena merintis dari awal maka para pendirinya terdiri dari tokoh masyarakat dan orangtua siswa. Adapun Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Banjarsari adalah Apan S Iskandar dibantu Anggota Komite Sekolah sebanyak 5 orang. Sesuai dengan ketentuan anggotanya harus berjumlah ganjil.

Apa keuntungan adanya Dewan Pendidikan Sekolah dan Komite Sekolah bagi sekolah dan pemerintah?
Keuntungan adanya Dewan Pendi-dikan dan Komite Sekolah adalah membantu proses operasional sekolah terutama dalam hal pembiayaan berupa menggalang dana masyarakat untuk penyelenggaraan pendidikan, memberi-kan masukan, pertimbangan, serta rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan, RAPBS, kriteria kinerja pendidikan, kriteria tenaga pendidikan, fasilitas pendidikan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan. Tapi sebenarnya kalau di daerah hanya namanya saja yang berbeda namun memiliki paradigma yang sama, berbeda halnya dengan DP dan KS di kota.

Apakah Dewan Pendididikan dapat membentuk koordinator tingkat kecamatan?
Komite sekolah tidak ada hubungan hirarkie antara sekolah yang satu dengan yang lain (independen) seperti OSIS. Sejauh ini belum ada peraturan untuk membentuk koordinator tingkat kecamatan namun kalaupun ada bisa saja untuk menyamakan persepsi.

Apakah Pegawai Negeri Sipil (PNS), seperti guru, dosen, pegawai di kantor pemerintah, dan sebagainya dapat dipilih menjadi Ketua Komite Sekolah?
Komite sekolah bukanlah lembaga birokrasi. Dilihat dari susunan kepengurusan komite sekolah, guru merupakan salah satu unsur yang terlibat di bidang pendidikan yang tidak boleh menjadi ketua komite di sekolah tersebut namun bisa di tempat lain.

Apakah ketua dan anggota Komite Sekolah dapat dijabat oleh seorang yang masih aktif sebagai ketua dan anggota suatu partai politik?
Sejauh ini tidak ada aturan yang jelas namun kalau sudah terpilih menjadi ketua harus streril dari partai politik karena Komite Sekolah bukan merupakan ajang politik praktis. Dalam Buku Pedoman Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dijelaskan bahwa kepengurusan dan keanggotaan Komite Sekolah berasal dari elemen masyarakat yang terdiri dari perwakilan orangtua/wali peserta didik, tokoh masyarakat, anggota masyarakat yang memiliki perhatian terhadap pendidikan, pejabat pemerintah setempat, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pakar pendidikan yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan, organisasi profesi tenaga kependidikan, perwakilan alumni dan perwakilan Komite Sekolah yang disepakati.

Apakah anggota Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah harus berkedudukan di wilayah yang bersangkutan?
Iya, tujuannya agar dapat memantau program yang dibuat pihak sekolah sesuai tidaknya dengan RAPBS.

Mengapa harus ada AD/ART dalam pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah?
Agar dalam pelaksanaan kegiatan organisasi Komite Sekolah mempunyai pedoman atau rambu-rambu tujuan (arahnya mau kemana). Dewan Pendidikan wajib memiliki AD/ART. Anggaran Dasar sekurang-kurangnya memuat dasar, tujuan dan kegiatan, keanggotaan dan kepengurusan, hak dan kewajiban anggota dan pengurus, keuangan, mekanisme kerja dan rapat-rapat, perubahan AD/ART dan pem-bubaran organisasi. Sedangkan Anggaran Rumah Tangga sekurang-kurangnya memuat mekanisme pemilihan dan penetapan anggota dan pengurus, rincian tugas anggota dan pengurus, masa bakti keanggotaan dan kepengurusan, kerjasama dengan pihak lain dan pertanggungjawaban pelaksana program kerja.

Siapakah yang menyusun AD/ART?
Komite Sekolah menyusun Anggaran Rumah Tangga sedangkan Anggaran Dasar sudah ada karena telah diseragamkan oleh Dinas Pendidikan.

Pada masa berlakunya BP3, kepala sekolah berkedudukan sebagai Pembina BP3, apakah ini juga berlaku pada Komite Sekolah?
Tidak, posisinya tidak seperti itu, komite dan kepala sekolah menjalin kemitraan dan fungsi Komite Sekolah adalah menjembatani sekolah dan orangtua siswa.

Apakah anggota Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah berhak mendapat gaji atau kontraprestasi?
Kalau dilihat dari susunan RAPBS sebenarnya punya hak dan ada anggaran anggota Komite Sekolah. Namun di SMAN 2 Banjarsari tidak ada karena selain masih baru juga RAPBS yang disusun tidak sesuai dengan jumlah yang masuk, misalnya dibuat Rp. 100 juta, dana yang masuk Rp. 60 juta, jadi tidak ada kelebihan untuk memberikan gaji. Karena itu ketua Komite Sekolah maupun anggotanya betul-betul mengabdikan diri kepada dunia pendidikan.

Apakah Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah harus menyusun program kerja?
Harus. Susunan program kerja dicroscek dengan susunan RAPBS begitu juga keterlibatannya.
Untuk SMAN 2 Banjarsari yang berlokasi agak jauh dari kota kecamatan dan belum lama berdiri, berkat kerjasama sekolah dan Komite Sekolah yang gesit sampai saat ini sudah mendapat bantuan dari Pemerintah. Sekolah yang terletak di Cigayam ini sudah memiliki kelengkapan fasilitas 6 ruang kelas, 1 ruang Lab.IPA, 1 ruang Lab. Komputer berfasilitas internet.

Ciamis Jadi Percontohan Jardiknas di Indonesia "Guru Bisa Mengakses Internet Hanya Dengan Keleng Susu"

Ciamis kembali menorehkan prestasi, kali ini dalam bidang Teknologi Informasi. Dalam bidang pengembangan Jaringan Pendidikan Nasional atau yang lebih dikenal dengan Jardiknas Ciamis dianggap daerah paling berhasil bersama tiga daerah lainnya yakni Kota Bandung dan Kota Surabaya. Oleh karena itu, Kadisdik Ciamis Drs. H. Wawan A.S Arifien, MM, menjadi pembicara dalam Workshop Jardiknas dan Lokakarya Pustaka Maya di Depdiknas Jakarta. Workshop itu sendiri dihadiri oleh para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kota se-Indonesia.
Menurut Wawan saat ini 40 persen daerah di Kabupaten Ciamis sudah men-dapatkan program Jardiknas. Ditargetkan di tahun 2008 sebanyak 75 persen daerah di Ciamis sudah bisa menikmati program ini. Bahkan Ciamis akan segera men-jalankan program Depdiknas yang lain yakni Pustaka Maya.
Kini tidak hanya sekolah, UPTD, dan pesantren-pesantren sudah bisa menik-mati sarana ini. Dengan teknologi ini tidak hanya memudahkan para guru dan siswa mencari bahan pelajaran tapi juga memudahkan komunikasi antar lembaga pendidikan. "Dengan Jardiknas komu-nikasi bisa dijalin dengan lebih mudah, murah, dan cepat," jelasnya.
Diharapkan agar dengan semakin meluasnya jaringan internet ini para guru dan siswa bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas SDM. Untuk memudahkan para guru mengakses internet bahkan kini sedang dikembangkan teknologi akses internet dengan kaleng susu bekas sehingga para guru akan lebih mudah mengakses internet.
Keberhasilan ini menurut Wawan tidak lepas dari kerja keras tim ICT yang terpusat di SMKN 1 Ciamis. Kadisdik sangat apresiatif dan bangga dengan kerja keras mereka. Saat ini ICT Ciamis dipusatkan di SMKN 1 Ciamis dari sinilah jaringan kemudian menyebar ke daerah-daerah di Ciamis. (Berita terkait baca Menengok Pustakamaya & Jardiknas Kabupaten Ciamis; Nn/Ganesha)

Ngaguar Kamelang Bale Sawala Galuh Raya


"Hanacaraka Data Sawala"

Sawalakeun…
Naon anu jadi titis diri kasajatian
urang Tatar Galuh
Naon anu jadi kameumeut, kareueus, kasono
urang Tatar Galuh
Sawalakeun deui
Naon anu jadi kamelang, kahariwang, katugenah
urang Tatar Galuh
Bagja diri, cilaka diri…
Hiji pagunem nu lain catur pikeun batur
Tetep sawalakeun, yen….
Galuh tetep Galuh,…
Urang Galuh tetep urang Galuh
Tatar anu ngujur acan ujur,
Galuh anu luhung acan kaduhung

"Hanacaraka Data Sawala padadjayanya mahabatanga" yang artinya ada utusan yang datang lalu bertengkar. Keduanya sama gagahnya, tetapi keduanya kemudian menjadi mayat. Adalah sebuah syair dari Rd. Ronggowarsito. Berangkat dari syair yang isinya dapat mengingatkan akan salah satu peristiwa serangan Mataram ke Tatar Galuh yang mengakibatkan terjadinya banjir darah, Bale Sawala Galuh Raya yang dikoordinir oleh Toni Apriantoni Ikhlas, SH, menggelar sebuah acara apresiasi budaya yang bertajuk "Ngaguar Kamelang" dengan tema "Galuh Baheula Inspirasi Pikeun Galuh Kiwari" pada Sabtu, 26 Januari di Padepokan Seni Rengganis Ciamis.
Gagasan dari Bale Sawala Galuh Raya ternyata cukup mendapat respon dan apresiasi yang positif dari berbagai tokoh masyarakat. Nampak hadir pada kesempatan itu R. Toyo Jayakusumah, keturunan dari Bupati Ciamis pertama RA. Kusumadiningrat. Etom Suryana dari paguyuban Galuh Binangkit. Rita, S.Sn., dosen karawitan STSI Bandung. RA. Masmu, tokoh masyarakat Ciamis, Drs. Muchtar, Pengawas TK/SD Kec. Ciamis, Drs. Nana Sumriana Kasi Kesenian Disbudpar Kab. Ciamis, Encim, S.Pd. Pengawas Mapel Seni dan Budaya SMP. Dari sekitar 100 orang yang hadir, nampak cukup mendominasi para seniman, baik dari seniman tradisi maupun seniman kontemporer.
Apresiasi budaya "Ngaguar Kamelang" yang inti permasalahannya ingin mengajak kembali masyarakat Tatar Galuh untuk membuka kembali lembaran-lembaran sejarah Galuh sebagai pijakan dalam membangun Kabupaten Ciamis. Baik dari sisi budaya, ekonomi maupun sosial.
Bukan tanpa alasan Bale Sawala Galuh Raya punya perhatian terhadap nafas ke-Galuh-an yang saat ini hanya nampak pada casing-nya saja. Seperti diceritakan oleh Toni Ikhlas, bahwa dalam berbagai kehidupan masyarakat Ciamis, nama Galuh selalu menyertainya. Seperti Universiatas Galuh, Gelanggang Galuh Taruna, Galuh Rahayu, Viking Galuh, Persatuan Sepak Bola Galuh, Dewan Kesenian Galuh, Stadion Galuh, Pasar Galuh Kawali, dll. Akan tetapi perhatian peme-rintah dan masyarakat Ciamis sendiri terhadap aura ke-Galuh-an yang sejati sampai saat ini belum terasa denyutnya. Salah satunya, diungkapkan oleh seorang mahasiswi jurusan sastra Jepang, bahwa dia lebih mengenal sejarah Jepang yang memang dipelajarinya dibandingkan dengan sejarah Tatar Galuh. Missing-link tersebut diharapkan dapat segera ditautkan kembali dengan memasukkan muatan lokal sejarah Tatar Galuh ke sekolah-sekolah.
Acara yang dimulai pada pukul 20.00 ini diawali dengan tembang Cianjuran dari Sanggar Dadak-sakala Kawali pimpinan Yaya Ganda Koncara. Kemudian dilanjutkan dengan Sendratari dari Padepokan Rengganis yang berjudul "Bedah Ciancah", dengan sutradara/koreografi Wan Ariaganis, penata karawitan Cay RS, naskah DJ Nurdani, dan ide cerita Pandu Radea. Sendratari itu menceritakan tentang serangan dari Mata-ram yang mengakibatkan terjadinya banjir darah di Tatar Galuh. Peritiwa tersebut, menurut salah satu versi, besar kemungkinan merupakan cikal bakal berubahnya Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis. Karena nama Ciamis mungkin berasal dari kata "Ci" yang artinya cai/air dan "Amis" artinya anyir (bahasa Jawa). Yang dilatarbelakangi oleh peristiwa perang di daerah Ciancah itu.
Yang menarik dari acara Apresiasi Budaya itu adalah pasca Toni Ikhlas berorasi tentang maksud dan tujuan didirikannya Bale Sawala Galuh Raya. Dengan dipandu oleh Cay Ersas dan DJ Nurdani secara bergiliran para tokoh masyarakat dengan antusias memberikan pendapatnya tentang ke-Galuh-an masa dulu dan masa sekarang.
Kesimpulan dari tokoh-tokoh masyarakat yang tampil memberi-kan orasinya, intinya mendukung langkah-langkah ke depan yang akan dilakukan oleh Bale Sawala Galuh Raya.
Apa yang telah digelar oleh Bale Sawala Galuh Raya di Sanggar Rengganis merupakan awal dari berbagai program yang telah disusunnya. Salah satunya bulan depan bertempat di Situs Jamban-sari akan dilaksanakan diskusi panel tentang sejarah Galuh, yang akan menghadirkan pakar sejarah dari salah satu per-guruan tinggi di Bandung.
Yang menarik yang terungkap dari Toni Ikhlas, bahwa ke depan bukan tidak mungkin dari hasil musya-warah akan mendorong nama Ciamis dikembalikan lagi ke Kabupaten Galuh.
Walaupun demikian, beberapa tokoh masyarakat yang enggan memberikan pendapatnya di atas pentas, mempertanyakan ada apa sebenarnya di balik kegiatan itu. Bahkan beberapa tokoh budayawan yang enggan menyebutkan jati dirinya, memperkirakan wadah tersebut merupakan bagian dari strategi menuju Pilkada Ciamis. Wallahualam. (Dang’Q/Ganesha)

Istri Ketua MPR Hidayat Nurwahid Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari Yogyakarta, setelah mengalami koma, tim dokter memastikan istri Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Kastian Indriawati meninggal dunia. "Beliau meninggal dunia pukul 00.49 WIB," ungkap humas PKS Hartono yang sedang berada di RS Yogya Internasional Hospital, Yogyakarta, Senin, 22 Januari 2008.
Hartono mengungkapkan, Kastian memang sudah lama menderita penyakit teroid dan menjalani perawatan secara rutin seminggu sekali di RSPAD Jakarta. "Penderita penyakit tersebut tidak boleh capek. Namun, usai ibadah haji, beliau sibuk mengurus anak-anaknya di Gontor," jelasnya.
Ketua MPR Hidayat Nurwahid bersama puluhan aktivis PKS berada di rumah sakit. Seluruh kader PKS berduka cita atas kehilangan istri mantan presidennya.
Kastian Indriawati akrab disapa Ummi Ina jatuh sakit pada Kamis (17/1). Diduga, Ummi Ina sakit karena kelelahan sepulang menunaikan ibadah haji. Sehari sebelum sakit, Ummi Ina sedianya ingin ke Ponpes Gontor, Ngawi, dan Ponorogo, Jawa Timur untuk menjenguk putri sulungnya Ina dan Ala Qoiru putra ketiga yang terkena musibah kebanjiran.
"Karena mendapat kabar putra putrinya kebanjiran sampai baju-bajunya hanyut, meski sudah kelelahan ibu memaksa ingin berangkat ke Gontor dan Ponorogo menjemput putra-putri-nya pada hari Rabu itu," urai Imam.
Ummi Ina sempat belanja dan membersih-kan rumah hingga pukul 21.00. Dari situlah, dia mengeluh sakit sampai akhirnya harus dibawa ke rumah sakit. Awalnya Kastiyan dirawat di RS Islam Kalasan. Karena kekurangan peralatan kemudian Kastiyan dipindahkan ke RS Yogya Internasional Hospital.
SBY Melayat
Presiden SBY me-nyempatkan diri menya-latkan jenazah Ny Kastian Indriawati (45), istri Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Salat diimami Hidayat sendiri.
Usai salat jenazah di rumah duka yang ber-lokasi di Dusun Kadipa-ten Lor RT 3 RW 8, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (22/1/2008), SBY sempat memanjatkan doa.
Dalam doanya, SBY meminta agar keluarga yang ditinggalkan tawakal, tabah menghadapi ujian yang maha berat ini. "Kami berharap tetap ada hari esok yang lebih baik," kata SBY.
Presiden SBY mengaku mengenal sosok almarhu-mah bukan hanya tekun dalam beribadah, tetapi juga dalam kegiatan sosial, pendidikan dan lain-lain.
"Kepergian beliau ten-tulah yang terbaik bagi Allah SWT, meskipun terus terang kami semua terkejut atas kewafatan almarhumah. Kami semua mendoakan almar-humah diterima di sisi Allah SWT, sesuai dengan amal ibadah, pengabdian dan apa yang dilakukan untuk umat, bangsa dan negara," katanya.
Sebelum salat jenazah, Hidayat sempat men-ceritakan kronologi sakit yang diderita istrinya hingga ajal menjemput. Hidayat menuturkan, sepulang menjalankan ibadah haji awal Januari lalu, istrinya menjalani kegiatan yang tidak henti-hentinya. Mulai menerima kunjungan tamu hingga menyiapkan rencana kunjungan mereka ke Ponpes Gontor.
Di ponpes ini, anak sulung dan anak ketiga Hidayat, Inayahzzilati dan Allakhoiri, menuntut ilmu. Saat banjir besar melanda Jawa Tengah dan Jawa Timur, pondokan kedua putranya itu ikut kebanjiran. Kamis 17 Januari, kata Hidayat, rencananya mereka akan berkunjung ke Gontor.
Namun dini hari itu Kastian dirawat. Hari itu Hidayat Nurwahid sedang berada di Ciamis, Jawa Barat bersama Ketua PB-PGRI Prof.M.Surya, untuk memberikan materi pada sebuah seminar Imtaq di Islamic Centre.Bahkan para peserta seminar berdoa bagi kesembuhan Kastian, namun Tuhan berkehendak lain.

(uky/ap/ganesha)

Menengok Pustakamaya & Jardiknas Kab. Ciamis


Baru-baru ini Kabupaten Ciamis meraih prestasi di bidang pendidikan. Pustakamaya dan Jardiknas Kabupaten Ciamis masuk tiga besar terbaik bersama Kota Bandung dan Kota Surabaya. Apa itu Pustakamaya? Berikut laporan Arif, dari tabloid Ganesha
....................................................

Nama Pustakamaya masih terdengar asing di sebagian besar telinga pembaca. Apakah ini nama seorang gadis cantik? Ataukah nama perpustakaan milik Neng Maya? Dodo Supriadi, seorang System Administrator SMK Negeri 1 Ciamis menjelaskan bahwa, Pustakamaya adalah perpustakaan yang terdapat di dunia maya. Dalam Bahasa Inggrisnya disebut Digital Library atau Virtual Library.
Pustakamaya di Kabupaten Ciamis masih dalam taraf peren-canaan dan persiapan. Cikal bakal dari Pustakamaya ini adalah Jardik-nas (Jejaring Pendidikan Nasional). Bersamaan dengan perluasan akses Jardiknas melalui media wireless ke berbagai pelosok Kabu-paten Ciamis, melalui program block-grant dari Biro PKLN (Peren-canaan dan Kerjasama Luar Negeri) Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis mencoba mengembangkan program Pustakamaya. Pustakamaya ini akan lebih memperkaya layanan e-learning Jardiknas Ciamis.
Rencana Peluncuran Pustakamaya di Kabupaten Ciamis sangat didukung oleh Depdiknas. Pada tanggal 15 Januari 2008, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Drs. H. Wawan AS. Arifien diundang sebagai salah seorang narasumber dalam Workshop Nasional Pustakamaya yang diselenggarakan oleh Depdiknas. Wawan memaparkan program Jardiknas dan Pustakamaya di Kabupaten Ciamis. Selain dari Kabupaten Ciamis, juga dihadirkan Kadisdik Kota Bandung dan Kota Surabaya juga sebagai narasumber. Ini tentu saja merupakan suatu kebanggaan karena Jardiknas Kabupaten Ciamis menjadi bagian dari tiga besar Jardiknas terbaik di Indonesia selain Kota Bandung dan Kota Surabaya. Kabupaten Ciamis dipercaya menjadi salah satu peserta pilot project Pustakamaya bersama 55 kota dan kabupaten lain se Indonesia.
"Jardiknas Kabupaten Ciamis mulai online penuh sejak 1 Maret 2007", tutur Dodo. "Fungsi dari Jardiknas adalah untuk memu-dahkan proses pengiriman data dan akses dari seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Proponsi serta Departemen Pendi-dikan Nasional," tambah Dodo. Program tersebut dapat terselenggara berkat kerjasama Depdiknas dengan Telkom yang menyedia-kan bandwidth.
Tutur Dodo, antara Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dan ICT Center di SMKN 1 Ciamis dibuat link backbone wireless dengan bandwidth 15 Mbps. Bandwidth Jardiknas sebagian dipakai Disdik sebagian lagi disebarkan ke sekolah-sekolah/lembaga pendidikan yang tergabung ke ICT Center di SMKN 1 Ciamis. Melalui program ICT Center dan ICT Client tahun 2006 telah terhubung 35 sekolah (SLTP & SLTA). Bergabung secara swadaya: 2 perguruan tinggi, 1 pesantren dan 1 PKBM. Sehingga sampai pertengahan tahun 2007 telah terinterkoneksi 42 lembaga pendidikan. Untuk menghubungkan 42 lembaga di atas terdapat 1 BTS Induk di ICT Center (SMKN 1 Ciamis) dan 4 BTS Ekspansi yang melayani 8 kecamatan.
Melalui program Schoolnet (wireless) yang diterima bulan Oktober 2007, tersambung lagi 70 sekolah (SD, SLTP, SLTA). Sekolah tersebut menerima bantuan alat penerima (wireless client) senilai Rp. 2,4 juta. Dari dana swadaya penerima block-grant Schoolnet telah diba-ngun 4 BTS baru serta 1 BTS dari dana pendamping pemerintah daerah sehingga total cakupan wilayah layanan Jardiknas melalui media wireless dapat dinikmati di 14 keca-matan yang tersebar di sekitar ibu kota Kabu-paten, Ciamis wilayah barat seperti Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti dan Sindangkasih. Wilayah utara seperti Keca-matan Kawali, Cipaku, Jatinagara dan Rajadesa. Wilayah tenggara menca-kup Banjarsari, Padahe-rang, Mangunjaya, Kalipu-cang, Lakbok, Purwadadi. Rencana ke depan untuk mendukung Program Pus-takamaya akan dibuat BTS di Pangandaran yang men-cakup wilayah pesisir selatan Ciamis, mulai dari Kecamatan Pangandaran sampai Cimerak.
Dari program-program bantuan ICT tersebut akan tergabung 120 institusi pendidikan yang berada di lokasi-lokasi strategis sebagai titik akses program-program ICT selanjutnya seperti Pustakamaya.
Menjelang akhir tahun 2007 juga telah tersambung Jardiknas dengan para guru sebagai implementasi program TeacherNet. Dalam program tersebut para guru dapat mengakses jaringan Jardiknas secara gratis. Namun sebagai kompensasi mereka harus membuat makalah, karya ilmiah, dan karya tulis lainnya dengan tema bebas. Karya-karya tersebut nantinya dimasukan sebagai konten Pustakamaya.
Untuk membangun, memelihara, dan mengembangkan Jardiknas, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis telah melakukan inventa-risasi Sumber Daya Manusia. Komponen ini sangat penting demi keseimbangan program. Para teknisi tersebut berasal dari tenaga teknisi ICT Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis; tenaga teknisi ICT Center Kabupaten Ciamis; teknisi Jardiknas yaitu mahasiswa D3 TKJ (Teknologi Komputer Jaringan) tingkat 1 sebanyak 40 orang dan tingkat 2 sebanyak 46 orang; serta guru-guru yang tergabung dalam TeacherNet.
Dalam rangka peluncuran Pustakamaya di Kabupaten Ciamis tahun 2008, telah disusun beberapa program. Program pertama adalah pengadaan Server pada minggu ke 3 Januari 2008. Saat ini sudah dipesan. Berikutnya instalasi dan pengujian system pada minggu ke 3–4 Januari 2008, dilakukan oleh teknisi ICT Disdik dan ICT Centre. Program terakhir adalah pengisian konten. Server tersebut nantinya diisi dengan berbagai konten yang berisi buku-buku elektronik/digital seperti buku pelajaran maupun pengetahuan umum. Adapun yang mengisi konten tersebut para guru yang tergabung dengan TeacherNet, MGMP/KKG dan pihak lain yang bersedia menyumbang konten. Selain itu konten juga berasal dari Pusat Perpustakaan Nasional, LIPI, Diknas, ITS, ITB dan sebagainya.
"Para pengguna Pustakamaya juga dapat mengakses jaringan perpustakaan kota/kabupaten lain." ujar Dodo yang sudah lama berkiprah di dunia jaringan komputer.
Setiap melaksanakan program selalu ada permasalahan demikian juga dengan program Jardiknas dan Pustakamaya. Perma-salahan yang timbul adalah penye-baran SDM yang memiliki kemam-puan teknis TIK tidak merata. Ada sekolah yang mempunyai tenaga TIK yang handal namun ada yang tidak memiliki sama sekali. Permasalahan yang lain berkaitan dengan peralatan TIK. Di beberapa sekolah peralatan TIK khususnya komputer sangat terbatas bahkan ada juga yang tidak memiliki. Sehingga siswa sangat kurang dalam mengakses informasi.
"Topografi juga merupakan salah satu kendala. Sebagian wilayah Kabupaten Ciamis bergunung-gunung mengakibatkan terkadang jaringan susah terakses. Sarana telekomunikasi menjadi barang langka dan mahal." Ujar Dodo.
Kendala yang lain adalah kepedulian terhadap teknologi dan informasi dari masing-masing tingkatan pendidikan sangat beragam. Pada umumnya yang sangat responsif menyambut kehadiran TIK adalah SLTP dan SLTA. Untuk tingkatan sekolah dasar masih kurang. Mungkin karena pemahaman yang kurang tepat mengenai internet ataupun karena kendala biaya. "Jangan merasa belum butuh teknologi", demikian tegas Dodo. "Ke depan teknologi dan informasi sangat dibutuhkan khususnya untuk kegiatan belajar mengajar", tambah Dodo. Guru-guru dapat mempersiap-kan bahan pelajaran dari Pustakamaya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Ciamis, Drs. Hadi Sumantoro, yang menyatakan kendala utama adalah kemampuan SDM selain kepedulian dari pihak sekolah terhadap TIK. Untuk pemberdayaan SDM pada saat ini ada program pemberian beasiswa bagi tenaga TIK di sekolah-sekolah. Mereka di sekolahkan di STMIK Tasik-malaya. Pada saat ini sudah ada dua angkatan yang memperoleh beasiswa.
Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut diperlukan pemberdayaan ICT Center Kabupaten Ciamis secara lebih optimal terutama dengan melaksanakan pelatihan TIK termasuk di dalamnya pembuatan konten Pustakamaya. Penambahan kuota mahasiswa D3 TKJ pada tahun-tahun mendatang. Penyediaan perangkat komputer baik secara swadaya maupun dana block grant (pusat dan daerah). Perluasan Jardiknas hingga pelosok daerah melalui media wireless dengang memanfaatkan sekolah-sekolah yang berada di titik ideal untuk pembangunan BTS/repeater.
(Arief/Nana/Ganesha)

Kamis, 31 Januari 2008

Lagu Hymne Guru Akan “Diamandemen”

Lagu Hymne Guru akan ‘Diamandemen’. Menurut Ketua PB-PGRI Prof.Dr.Muhammad Surya, saat ini telah ada kesepakatan antara pengarang lagu Hymne Guru, Sartono dan PGRI. Perubahan itu menyangkut lirik terakhir. Kata yang semula ‘Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa" berubah menjadi "Engkau patriot pahlawan bangsa, pembangun insan cendekia bangsa."
"Jadi kata-kata lama itu akan terhapus dari muka bumi karena tidak sesuai dengan peri keadilan dan peri keguruan," kata M. Surya dalam seminar Imtaq di Islamic Centre Ciamis.
Ungkapan ‘pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa’ yang ditujukan pada guru selama ini menurut Surya hanya meninabobokan para guru dan lebih terkesan melecehkan profesi guru.
Buku & Tunjangan Maslahat
Surya juga mengatakan untuk meluruskan persepsi anak bangsa tentang pahlawan bangsa yang selama ini lebih tertuju pada para tentara dan rakyat pejuang, PGRI pada bulan Mei berencana meluncurkan buku tentang perjuangan guru di Republik Indonesia. Buku itu berjudul "100 tahun Pengabdian Guru untuk Bangsa dan Negara."
"Buku itu akan menggambarkan perjuangan guru dalam merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Jadi bukan hanya tentara yang dimaksud pahlawan pejuang itu. Guru juga pah-lawan dan bukan pahlawan tanpa tanda jasa." kata Surya yang juga menambahkan, khusus untuk pen-siunan guru tahun 2008 dan berusia 60 tahun akan memperoleh dana tunjangan sebesar Rp.1,5 juta.
(nung/ap/ganesha)

Dana Fungsional untuk Sukwan Depag Sudah Cair

Departemen Agama memberikan dana fungsional kepada para sukwan yang berada di bawah naungan Depag. Mereka yang berhak mendapatkan dana tersebut yaitu pensiunan yang menjadi honorer di sekolah-sekolah negeri atau swasta yang berada di bawah naungan Depag, yang bukan Guru kontrak 2007, serta mengajar 24 jam pelajaran/minggu (sekurang- kurangnya satu tahun masa pengabdian).
Besarnya uang yang akan diterima tenaga fungsional tersebut sebesar Rp.2.400.000,-/orang. Adapun jumlah quotanya yang akan mendapatkan dana tersebut sebanyak 3.840 orang (total dari jumlah tenaga fungsional di MAN/MAS, MTsN/S, RA/MIN/S).
Menurut Drs. Dadang Sudrajat, mengatakan tidak semua sukwan mendapatkan dana tersebut karena terbatasnya quota. Itu sebabnya calon-calon yang diajukan dari tiap-tiap sekolah tidak semuanya mendapatkan dana fungsional tersebut. Menurutnya karena banyak tenaga fungsional yang mengajar di dua bahkan ada yang sampai tiga sekolah, maka ada yang diajukan oleh tiap-tiap sekolah masing-masingdimana mereka mengabdi sehingga terjadi penggandaan data. Dengan demikian yang diambil dari satu sekolah saja dan jatah dari penggandaan tersebut diberikan kepada yang lain yang tadinya tidak terakomodir.
Mengenai teknis penyaluran Dafung tersebut melalui Bank Mandiri. Menurut Pemimpin Cabang Bank Mandiri Ciamis, Setya Sudarsana, hal ini sudah ditetapkan Kanwil Bandung bahwa penyalurannya melalui Bank Mandiri yang ter-sebar di kabupaten-kabupaten. "Sebenarnya dana tersebut sudah masuk ke Bank Mandiri dari tang-gal 28 Desember 2007 dan sudah didistribusikan ke nama-nama yang berhak mendapatkannya. Karena ini melalui bank maka mereka harus mempunyai nomor rekening masing-masing yang tertera di buku tabungan dan bentuk tabungan tersebut yaitu TAPEL (Tabungan Karyawan dan Pelajar)," kata Setya.
Mereka yang mendapatkan dana tersebut dikenai biaya administrasi sekitar Rp.3.000,-/orang oleh Bank Mandiri. Untuk itu mereka harus mengisi data yang diberikan oleh Bank Mandiri berupa formulir pendaftaran menjadi nasabah bank tersebut (di atas materai Rp.6.000,-) dan menye-rahkan 2 lembar KTP sebagai pelengkap persyaratannya.
Dana fungsional tersebut diambil oleh mereka hari Senin,14 Januari 2008 di Bank Mandiri dengan menggunakan ATM yang sudah mereka dapatkan. Sisa saldo yang ditetapkan Bank Mandiri adalah sebesar Rp.50.000. Setya berharap dana fungsional tersebut akan terus berlanjut sehingga tabungan tersebut bisa digunakan kembali dan diharapkan dengan membuka rekening di Bank Mandiri mereka bisa menabung ke depannya lewat bank tersebut, juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lainnya.
(nung/ganesha)

SMP Satu Atap Jatinagara ”Sasak Berbukit” Miliki Internet

Istilah SMP Satu Atap memang belum terlalu familier di telinga masyarakat. Kesan yang timbul pun, lebih ke sisi keterbelakangan, seperti terpencil, kumuh dan tertinggal.
Padahal tidaklah demikian. Contohnya SMP Satu Atap Jatinagara, sekolah ini ternyata mampu menjadi kebanggaan seluruh warga sekolah dan masyarakatnya yang begitu mendambakan adanya SMP di desanya.
Tak lain karena SMP Satu Atap Jatinagara memiliki Indikasi sekolah modern dan potensial untuk berprestasi. Ini sesuai keinginan dan harapan warga masyarakat Desa Cintanegara.
"Kami memang ingin memiliki SMP yang dekat letaknya, agar anak-anak kami bisa belajar dengan mudah dan murah. Sekarang terwujud, kami telah berkomitmen dengan masyarakat untuk turut membantu membesarkan dan memajukan SMP, seperti kerja bakti membereskan lahan sekolah dan itu semua kami lakukan dengan ikhlas.’ Ungkap Ijudin, ketua komite SMP tersebut,
Dilihat dari usia sekolah ini memang masih "bayi", namun jika didasarkan pada fasilitas yang ada cukup menjanjikan. Tanah milik sendiri seluas 378 meter persegi, ditempati lima ruang belajar, ruang TU, ruang kepala sekolah, enam buah WC. Jumlah guru ada 14 (1 PNS dan 13 GTT). Sedangkan siswanya baru dua tingkat, yakni kelas VIII sebanyak 26 orang dan kelas VII (naik dua kali lipat) sebanyak 44 orang.
Miliki Internet
Hal yang sangat membanggakan warga sekolah dan masyarakat adalah hadirnya internet di SMP Satu Atap Jatinagara. Padahal SMP reguler yang besar dan berada di kota pun belum semua memilikinya. Ini adalah salah satu indikasi bahwa sekolah ini potensial untuk berprestasi.
"Internet merupakan alat komunikasi global yang bisa mengakses berbagai informasi secara mendunia, maka ketika warga sekolah telah familier dengan internet besar harapan bisa dengan cepat melakukan stategi perubahan yang inovatif untuk mampu mengukir prestasi," kata kepala sekolah Drs. Janan Junaedi yang baru sebulan bertugas, didampingi wakasek A. Gunawan dan PKS urusan kesiswaan, Dede Lasmana
Mereka juga mengungkapkan SMP satu atap ini punya motto unik dan membumi, yakni "Berbukit" (Berani Belajar untuk Bangkit ), sebuah motto yang mampu memotivasi seluruh warga sekolah untuk bergerak maju! Dan program unggulannya sekolah berwawasan lingkungan dengn dikembangkannya pembelajaran ekstra beternak dengan pola ‘Sasak‘ (satu anak satu ayam kampung).
"Kami mencoba menganalisis dan mengembangkan berbagai potensi yang sebenarnya telah ada. Kinerja para guru, TU, semangat belajar siswa, dan partisifasi masyarakat mendorong kami untuk bekerja secara optimal agar bisa memenuhi harapan mereka. Saya dengan rekan-rekan sedang berbenah dan optimis bisa maju," ujar Janan. (Ayu/Ganesha)

LCC Tingkat SMP Se-Kabupaten Ciamis Digelar

Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menggelar LCC tingkat SMP se-Kabupaten Ciamis. Kegiatan yang berlangsung di Aula Disdik dibuka Kabid Dikdas, H. Nana Supriatna.Dalam sambutannya Nana menilai positif kegiatan LCC karena disamping untuk meningkatkan kualitas juga sebagai latihan untuk menghadapi ujian nanti sebab pelajaran yang masuk LCC adalah pelajaran yang akan di ujiankan.
Sedangkan menurut ketua panitia, Rakhmat Sabar, LCC ini bertujuan antara lain untuk melatih siswa untuk berpikir inovatif, kritis, cepat dan akurat, meningkatkan kemampuan siswa dalam berkompetensi di bidang keilmuan, meningkatkan kompetensi serta menambah wawasan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika dan IPA.
"Juga meningkatkan prestasi siswa dalam meraih sukses Ujian Nasional. Mereka diharapkan dapat bersaing dan menjadi juara dalam kegiatan lomba pada tingkat yang lebih tinggi." Kata Rakhmat.
Peserta lomba LCC berjumlah 16 regu perwakilan dari 8 komisariat yang merupakan juara 1 dan 2 di masing-masing komisariatnya. Berikut daftar nama-nama sekolah yang mengikuti LCC : komisariat 1 diwakili oleh SMPN 2 dan SMPN 4 Ciamis. Komisariat 2 diwakili oleh SMPN 1 Lumbung dan SMPN 1 Kawali. Komisariat 3 diwakili oleh SMPN 1 Panumbangan dan SMPN 1 Cikoneng. Komisariat 4 diwakili oleh SMPN 4 Rancah dan SMPN 1 Cisaga. Komisariat 5 diwakili oleh SMPN 1 Purwodadi dan SMPN 1 Lakbok. Komisariat 6 diwakili oleh SMPN 2 Pamarican dan SMPN 1 Banjarsari. Komisariat 7 diwakili oleh SMPN 1 Kalipucang dan SMPN 1 Padaherang dan Komisariat 7 diwakili oleh SMPN 1 Parigi dan SMPN 1 Pangandaran.
Kegiatan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten ini berjalan dengan lancar dan sukses. Dengan panitia pelaksana yang merupakan pengurus MGMP tingkat Kabu-paten mata pelajaran Bahasa Indo-nesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA dan dibantu oleh para pe-ngawas.Acara yang berlangsung 4 babak putaran, yang pada setiap putarannya dipilih satu juara untuk bisa lolos ke babak final.Adapun peserta yang maju ke babak final yaitu SMPN 2 Ciamis, SMPN 1 Lumbung, SMPN 1 Padaherang dan SMPN 1 Panumbangan.
Dengan persaingan yang cukup ketat namun sehat, akhirnya keluar sebagai juara 1 SMPN 1 Panumba-ngan dengan perolehan nilai 1275, juara 2 diraih oleh SMPN 2 Ciamis dengan nilai 1100 yang sebelumnya mesti berebut nilai karena perole-hannya sama dengan SMPN 1 Lumbung yang akhirnya jadi juara 3 sedangkan SMPN 1 Padaherang harus puas di juara ke 4 dengan perolehan nilai 850. Harapan 2 diraih oleh SMPN 4 Ciamis dan SMPN 1 Parigi juara harapan 3.Acara yang disiarkan oleh 106,5 DIK’S FM Ciamis ditutup oleh Kabid Dikdas sekaligus menyerahkan piala, tropy dan uang pembinaan kepada para juara.
(Ayu/ Ganesha).

SMPN 2 Ciamis Siap Berbagi


Kemajuan dan berbagai prestasi yang diraih SMPN 2 Ciamis, bukan hanya untuk dinikmati warga sekolah tersebut, namun juga untuk siapapun. Itu sebabnya sekolah ini siap dikunjungi dan berbagi pengalaman dengan piihak manapun. Hal itu diungkapkan wakasek SMPN 2 Yoyo Wartoyo, S.Pd.
SMPN 2 Ciamis yang merupakan pelopor SMP Bertaraf Internasional pertama di Kabupaten Ciamis, menurut Yoyo, menerapkan disiplin dan tradisi berprestasi sebagai esensi visi sekolah tersebut.
"Visi harus dikomitmenkan agar membudaya dalam tataran manajemen, suara hati, dan gerak langkah totalitas warga sekolah." Kata Yoyo.
Meski demikian, hingga saat ini sekolah ini mencari dan terus mencari, mulai dari penataan, sampai pada kola-borasi meracik konsep, model, analogi, dan optimalisasi segenap potensi.
"Untuk mencapai hasil seperti sekarang saja didapat bukan hal yang mudah dan spekulatif. Benar- benar berkat perjuangan panjang yang terus dilakukan warga sekolah dengan dukungan penuh komite sekolah yang diketuai Sahlan Effendi." Jelas Yoyo.
Bila diamati, perjalanan sekolah ini memang begitu dinamis. Dimulai dari sekolah model diawal tahun 2000-an, Sekolah Standar Nasional, sekolah model lingkungan (Adiwiyata), hingga kini SBI.
"Kami menerapkan format sekolah berbudaya ramah lingkungan dengan penataan lokasi hijau dan pembuatan taman-taman kelas menuju sekolah sehat." Ujar Yoyo.
Sekolah ini memiliki 49 guru, 795 orang siswa dengan 58 orang kelas SBI dan 44 orang kelas akselerasi. Sedangkan manajemen kurikulum menggunakan moving student semester class. Terdapat pula fasilitas kamera pemantau KBM, komunikasi radio Defas FM 107, 9, pembelajaran pun ditunjang oleh 26 cabang ekskul dan kursus bahasa Inggris. Semua itu untuk memfasilitasi hobi dan aktivitas siswa khususnya dalam implementasi fullday’s school activity.
"Kami berharap seluruh warga sekolah dan siapapun yang berkun-jung ke sekolah kami akan merasa nyaman, betah dan mau berbagi pengalaman!" kata Yoyo.
Beragam Prestasi
Beragam prestasi diraih SMPN 2 Ciamis. Diantaranya juara 1 Karya Ilmiah Remaja, Harapan 1 Karya Ilmiah Nasional, juara 1 Renang Tingkat Provinsi, juara Silat Popwilnas, Juara Putsal, Senam Ritmik, dan seabreg prestasi lainnya.
Dalam tataran manajemen dan kelembagaan serta kepemimpinan kepala sekolahnya, sekolah ini diantarnya menerima penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional, kepala sekolah Berprestasi Tingkat Nasional hingga dihadiahi uang pembinaan, kunjungan ke Perth Australia, Beijing, dan baru- baru ini ke Malaysia untuk mengikuti Diklat SBI.
"Kami mencoba mengkolaborasi model-model manajemen baik dalam maupun luar negeri untuk mengoptimal-kan segala potensi. Segenap warga sekolah berkomitmen dalam menjalan-kan visi, berinovasi, dan mencapai prestasi. Jika ada hal yang sekiranya bermanfaat bagi siapapun yang berkeinginan untuk melakukan sharing, kami senang, ingin selalu mencari dan berbagai!" ungkap Kepsek SMPN 2 Ciamis, Drs.Agus Sumantri, M.Pd.
Singkatnya, di SMPN 2 Ciamis, banyak hal menarik dan berguna bagi pengembangan pendidikan, khususnya dalam tataran manajemen pengelolaan sekolah, penyelenggaraan administrasi, pembenahan organisasi, transfaransi, penataan lingkungan, dan pembudayaan kinerja profesional. Jadi, mengapa mesti jauh-jauh mencari alternatif study?
(Ayu/Ganesha)

Sekolah Besar, Jawara UN


Di Kabupaten Ciamis bagian utara, SMPN 1 Kawali merupakan salah satu SMP besar. Terletak di kota Kawali sekolah ini berprestasi, baik tingkat komisariat, kabupaten, bahkan propinsi.
Di bidang akdemik, pada tahun 2007 lalu SMPN 1 Kawali meraih peringkat pertama dalam UN di Kabupaten Ciamis. Dalam non akademik, seperti Porseni dan lomba-lomba selalu memperoleh banyak kejuaraan. Khusus dalam seni teater, sastra dan puisi di SMP ini banyak jagonya.
Kepala SMPN 1 Kawali, Drs. Sukiwa didampingi PKS urusan Kurikulum, Mahmud Chaeruddin, S.Pd dan PKS Urusan Kesiswaan, Ijang Hidayat, S.Pd., mengatakan, mengelola SMP besar agr berkualitas ternyata tidak mudah.
"Kami semua berkomitmen untuk bisa besar dan bermutu, sebab tidak mudah mengelola sebuah sekolah jika hanya mengandalkan pada kemampuan-kemam-puan individu tanpa diberi harmonisasi dan integritas." Kata Sukiwa.
Alhasil segala sesuatu yang telah dicapai sekolah ini adalah bukti kesungguhan dan dedikasi dari seluruh warga sekolah, dukungan komite sekolah, dan kerjasama serta do’a dari warga masyarakat.
"Insya Alloh sekolah ini akan terus kami tumbuhkembangkan, terutama dalam hal mutu yang telah disepakati menjadi bagian dari visi sekolah yaitu Unggul dalam Mutu." ujar Sukiwa.
Lebih jauh Sukiwa yang juga sebagai Ketua Komisariat 2, menjelaskan bah-wa siswanya yang berjumlah 864 orang (22 rombel) dengn 47 orang guru semuanya saat ini sedang "oper gigi" untuk persiapan menghadapi UN, agar prestasi membanggakan di tahun 2007 dapat dipertahankan.
"Kami berharap dengan bersungguh-sungguh melakukan persiapan meng-hadapi UN, maka dapat mencapai target perolehan maksimal pada saat pelaksanaannya nanti," ungkapnya.
Kini ada satu lagi rihan yang segera ingin dicapi sekolah ini yakni SSN. "Lebih bangga lagi kalau sampai mampu memenuhi kriteria Sekolah Standar Nasional.Ini reward bagi kami." Kata Sukiwa.
Harapan itu bukanlah hal yang muluk-muluk, sebab dilihat dari berbagai aspek sekolah ini memang telah begitu mapan dan memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan.
(Ayu/Ganesha)

Menggaungkan Kembali Peran Guru dalam Kerangka Imtaq & Iptek

Gaung program Iman dan Taqwa (Imtaq) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di Indonesia dimulai sekitar tahun 1980-an.Walaupun diawali dengan kontroversi, program ini kini terus bergulir.Guru sebagai ujung tombak implementator Imtaq dan Iptek pun tak henti-hentinya berjuang 'meng-imtaq dan 'mengiptekkan' siswanya.Namun di sisi lain, perubahan zaman dan globalisasi juga kian kuat merongrong program ini. Dalam hal ini perlukah kembali meyakinkan peran vital guru atau membiarkan program ini berjalan apa adanya? Berikut laporan tabloid Ganesha..................

Baru-baru ini PGRI Kabupaten Ciamis menggelar seminar nasional pendidikan dengan tema "Guru Sebagai Implementator Imtaq dan Iptek dalam Pembelajaran yang Terintegrasi". Acara yang digelar Kamis, (17/1) di Islamic Centre Ciamis tersebut, menghadirkan pembicara Ketua MPR-RI Dr.H.Hidayat Nurwahid dan Ketua Umum PB-PGRI Prof. Dr. H.Mohamad Surya.Seminar ini berusaha mengaktualkan kembali program Imtaq dan Iptek yang kini seolah terdengar sayup-sayup di balik beragam isu dan fenomena hangat negeri ini.
Dimulai dari Pribadi Guru
Prof. Dr.Muhammad Surya mengatakan peran guru dalam penerapan Imtaq dan Iptek sangat penting. Peran ini harus dilakukan melalui pendidikan holistik, maksudnya adalah pendidikan yang utuh bukan hanya sempalan-sempalan."Imtaq dan Iptek bukan hanya diajarkan tetapi harus holistik, menyeluruh atau menyaturaga." ujar Surya.
Surya menjelaskan dalam UUD 1945 pemerintah wajib mengupayakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan serta ketakwaan serta akhlak mulia.Amanat ini hanya akan terealisasikan bila Imtaq dan Iptek diajarkan lewat pendidikan dan gurulah garda terdepannya.
Peran guru dalam Iptek misalnya Surya menjelaskan ketika Indonesia baru merdeka, 90% rakyat Indonesia buta huruf. Termasuk sebagian tentara pejuang kemerdekaan."Karena guru banyak anak bangsa bisa salat, tayamum, membaca, menulis dan berhitung. Artinya benar kata Ho Chi Minh, bapak bangsa Vietnam No Teacher No Education.Tanpa ada guru takan ada pendidikan.Artinya pula tanpa guru takan mungkin Imtaq dan Iptek terwujud." kata Surya.
Lanjut Surya itu sebabnya guru harus memahami makna pendidikan yaitu upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan tujuan belajar agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan baik spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan ahklak mulia serta keterampilan yang diperlukan.
"Ini integritas antara Imtaq dan Iptek." kata Surya.
Yang jadi persoalan adalah bagaimana kualitas iman seorang guru dan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan.Kalau Imtaqnya tak kuat, guru pun bisa membunuh murid, memperkosa.
Posisi guru tambah Surya, paling inti adalah berwujud pribadi yang utuh.Peran guru dalam Imtaq dan Iptek dimulai dari pribadinya yang beriman, bertakwa, yang akrab dengan teknologi, karena jaman sekarang ini teknologi sudah sangat akrab dengan kehidupan manusia.
"Sebab masih ada guru yang menyuruh siswanya salat tapi dirinya atau anaknya sendiri tidak salat.Pun jangan sampai guru mampu mendidik anak orang lain tapi tak bisa mendidik keluarganya sendiri. " kata Surya.
Jelas Surya, di sekolah guru juga harus mampu menjadi pelatih, melatih siswa akrab dengan teknologi, melatih dengan Iptek. Guru jangan Butiktek (buta ilmu pengetahuan dan teknologi) dan Butimta (buta iman dan takwa).
Untuk bisa menerapkan Imtaq dan Iptek diperlukan guru yang efektif dan profesional, bukan guru jadi-jadian.Seleksinya adalah ia harus bagus mengajarnya, mengenal siswanya dan profesional.
"Guru harus dekat dengan orangtua siswa, guru lain dan masyarakat.Sikap profesional dan mencintai pekerjaannya." ucap Surya.
Guru dalam Kontek Kenegaraan
Sementara itu Ketua MPR-RI Dr.Hidayat Nurwahid mengatakan, ketika kita bicara guru dalam konteks kenegaraan, guru adalah pengajar bangsa. Maka para guru harus hadir dengan komitmen menciptakan bangsa yang bermartabat melalui pendidikan holistik.
Kata Hidayat, memang sangat tepat, tidak mungkin bicara pendidikan hanya pada tingkat individual, lokal dan klasikal.Juga tidak membayangkan bahwa dari pendidikan yang bersifat individual tersebut hadirlah negara, bangsa, pimpinan bangsa dan negara, membangun bangsa dan negara.
"Pendidikan pasti pada gilirannya nanti baik secara bottom up, ia akan menghadirkan pimpinan negara yang pasti pernah bertemu guru-gurunya. Sebaliknya dari tingkat top down, para penyelenggara negara menghadirkan kondisi yang kondusif untuk penyelenggaraan pendidikan individual, dan klasikal, relasi guru-murid. Keduanya adalah dialetika yang niscaya." kata Hidayat.
Guru dan perannya dalam implementasi Imtaq dan Iptek, menurut Hidayat, mau tidak mau akan bertemu dengan faktor negara. Dan hanya bangsa yang bermartabatlah yang bisa menghadirkan mekanisme pendidikan dan pengajaran yang juga bermartabat.
Hidayat setuju kalau pendidikan Indonesia berorientasi pada kepentingan nasional, maka pendidikan harus bersinerji dengan kebijakan negara.Bila Imtaq dan Iptek dijadikan pijakan pendidikan, maka yang pertama harus dirubah adalah mentalitas para pendidik, anak didik termasuk kebijakan-kebijakan yang lebih dapat menghasilaan pendidikan berkualitas berbasiskan pada pendidikan negara kebangsaan yang berkeunggulan.
"Di Indonesia, pendidikan berkualitas sering dikonotasikan diantaranya sebagai pendidikan bertaraf internasional.Padahal pendidikan bertaraf nasional pun memiliki keunggulan diantaranya dengan basis Imtaq dan Iptek." kata Hidayat.
Tidak semua hal yang bersifat internasional bisa diadopsi. Ia mencontohkan relasi guru murid di Amerika tidak bisa ditiru dalam kontek hubungan guru murid di Indonesia. Menyoal Imtaq dan Iptek yang sempat dipopulerkan B.J Habibie, Hidayat mengatakan bahwa komitmen negara pada hal itu sangat jelas. Bahkan kini melalui UUD 1945 yang diamandemen ada pasal baru yakni pasal 31 ayat 3 dan pasal 31 ayat 5 serta pasal 28, meski awalnya melalui perdebatan yang sengit.
Tiga Nilai
Sedangkan almarhum Prof.Dr.Dedi Supriadi mengatakan ada tiga nilai yang dijunjung tinggi dalam pengembangan iptek di Indonesia: nilai-nilai agama, nasionalisme, dan humanisme universal. Mengenai penegasan tentang basis keagamaan dari pengembangan iptek di Indonesia, menurutnya merupakan suatu terobosan karena sekaligus memecahkan keragu-raguan yang selama ini mengenai relevansi pendidikan yang mengintegrasikan iptek dan imtaq.
"Negara sekuler seperti Inggris sejak tahun 1978 telah memberikan porsi khusus dalam kurikulum pendidikan sainsnya untuk topik "keberagamaan kehidupan". Sesuatu yang terdengar asing selama lima abad sejak zaman Renaissance." kata Dedi.
Ujar Dedi, di Indonesia, kisah tentang integrasi iptek-imtaq memunyai sejarah panjang dan diwarnai dengan kontroversi. Ketika Depdiknas mengembangan prakarsa (melalui apa yang dikenal dengan Projek Imtaq) sejak tahun 1980-an, pada mulanya cukup keras tentangan yang tidak menyetujui adanya usaha mengintegrasikan materi pelajaran keilmuan dengan imtaq (nilai-nilai keagamaan).
Di pertengahan tahun 1980-an itu juga prakarsa ini pernah dibekukan, tapi hidup kembali menjelang 1990-an yang berlangsung hingga sekarang. Sampai sekarang, telah ribuan guru SD hingga SLTA mendapatkan pelatihan tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai imtaq dalam mata pelajaran nonagama dan dalam kehidupan sekolah.
"Saya terlibat dalam projek tersebut sebagai Tim Ahli yang diketuai oleh Drs. Achmad Djazuli (mantan Kepala Kanwil Depdikbud Jawa Barat) dengan anggota antara lain Prof. Achmad Tafsir (IAIN Bandung), Dr. Sjaeful Anwar (UPI), dan Dr. Thoyib (UI)." katanya.
Kini integrasi iptek-imtaq bukan hanya untuk agama Islam, melainkan juga agama lain melakukan prakarsa serupa atas dukungan Depdiknas dan Depag. Di Depag, prakarsa ini dikenal dengan pengajaran bernuansa imtaq. Di PPS UPI, integrasi iptek-imtaq tersebut merupakan satu mata kuliah pada Program S-II Pendidikan Umum.
(ap/nung/ganesha)

Halo Pak Kadisdik Edisi 54

Penempatan CPNS
Pak, kenapa penempatan CPNS tidak sesuai dengan apa yang tertera di balik info Disdik, sementara SD 4 Kertahayu ada 2 orang GB, dua2nya keluar dari SD kami, atuh jadi kurang di abdi. Kumaha ieu? Tulung2! 08565965xxxx
Penempatan CPNS dari Disdik sesuai usulan dari bawah, da anu apal kirang guru mah Disdik! Muuung... dirobih tina hasil Baperjakat.... hanjakal nyaaaaaaa.

Tak Dapat Guru Baru
Pak Kadis Yth. Kumaha permintaan guru th trt? SDN seueur guruna ditambahna ge 3, naha ka SD Jlgng 4 Cdlg mah Nol. Sakitu guruna kirang, mung aya tiluan. Punten dijelaskeun! 08132310xxxx (8 buah sms senada pertanyaan ini)
Hanjakal sanes Disdik anu mutuskeun penempatan! Cik kapayun mah ka Ibu oge ka Bapa di BKD cobi ajak ti Disdik pami bade baperjakat penempatan CPNS teh geura!!!

Honor GBDT
Pak Kadis, dugi ka iraha nasi GBDT ngantosan honor nu teu daek lungsur tos 6 sasih abdi lara, nu nami GBDT tugasna oge jolok teu sakedik finansial ani kedah dikaluarkeun. Ku kituna nyuhunkeun perhatosannana. 08522376xxxx
Honorna tos dibagikeun weeeeew! Ari atos mah teu nga-sms deui, weeeew!

Nasib Para Sukwan
Assalaamualaikum, Pak Kadis. Bagaimana nasib para sukwan? Tanggung jawab lebih dari PNS, tapi kalau sakit kena potongan kerja. Bagi para guru sukwan merasa bangga, bahwa anak didiknya sudah jadi pejabat. Tapi anehnya, mereka seperti tidak peduli pada gurunya. Seandainya punya hati nurani, maka akan sadar. Jasa siapa saya ini? Wassalaam. By: Asep. Mohon maaf Pak Kadis dan terima kasih. 08522316xxxx
Mungkin pejabatnya tidak pernah sukwan dulu, jadi hatinya tidak pernah merasakan bagaimana pahit getirnya jadi sukwan. Mudah-mudahan isukan mah ada pejabat yang asalnya dari sukwan, nya? Hidup pejabat sukwan laaaah!

Curhat Kepsek Baru
Assalamualaikum Wr Wb. Punten, abdi nyuhunkeun landongna/ nasehat ti Bapa: 1. Abdi kawit ti ujung kaler, kenging tugas ka ujung kidul. Minangkana mah promosi janten pupuhu; 2. Rerencangan ti palih kaler sadayana ditempatkeun di kaler; 3. Peringkat abdi luhureun aranjeunna dina hasil seleksi; 4. Selisih tunjab kepala – tunjab guru = 200 rebuan. Transport ti rorompok ka tempat tugas 100 rebu + makan +/sewa rumah = kurang lebih 1 juta per bulan. Janten kirangna 800 rebuan per sasih. Pun bojo responna kirang sae, janten emutan abdi teu tenang. Bingung kedah kumaha nya langkah? Naha ieu teh Nikmat/Cocobi/Adzab? Kedah kumaha abdi supados emutan tenang+dapat melangkah dengan pasti? 08132137xxxx
Jika sesuatu diterima dengan ikhlas dan tidak harus sampai ngaboretekeun yang tidak harus diborete-boretein! Saya yakin seyakin-yakinnya, Gusti Allah tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan Bapak yth!

Protes Lulusan SPG (1)
Dimana perikemanusiaanmu sampai2 lulusan SPG tidak diakui? Bagaimana jadi PNS, tunjangan pun tidak kebagian. SPG lebih berpengalaman daripada D2. Dasar takdir. Mohon perhatikan kaum sukwan. 08592772xxxx
Salah, bukan perikemanusiaan eta mah, tapi peri ke-SPG-an!

Uang Penempatan?
Pak Haji Yth. Abdi salah seorang GB yang terekrut CPNS. Bingung teu gaduh artos. Naha leres tuk penempatan bayar 1,5 juta? Kamari oge yang katanya tuk pemberka-san 2 juta belum bayar.belum lagi untuk biaya perjuangan Pak Haji, mohon bantuan harus bagaimana... 0888877xxxx
SAYA MINTA SIAPA NAMA YANG MINTANYA! JIGANA ETA ANU SOK NGAROBAH USULAN PENEMPATAN TI DISDIK TEH... TUNGTUNGNA ASA NYO’O GADO GEUNINGAN! Punten rada ambek, margi asa dipake pisan sapi peureut GB teh kunu balerjuang!!

Protes Lulusan SPG (2)
Hareudang…Pa Kadis. Batur diangkat CPNS kena-kena gaduh ijazah D2 Keguruan, padahal tamatan SMA, ari abdi ti SPG teu diperhatoskeun. Malih mah aya ti SPG tos sukwan 20 taun. Teu GBS-GBS acan. Bade kuliah teu aya fulusna. Kumaha atuh, Pa? Bade diangkat nu sarukwan teh? Bade aya testing GBS deui? Pami aya, seepkeun heula tamatan sukwan nu SPG. 08132328xxxx
SIAP!!

Uang Makan PNS
Pa Kadisdik, uang makan PNS teh bujeng2 naek janten 15 rebuan, nu 10 rb oge geuning ayeuna lebeng. 08522260xxxx
Jigana mah emutan aranjeuna teh teu dipasih uang makan oge harirup keneh. Muhun kitu tah... kateuing lah. Lain di bibir lain di hati!

Mengapa Tak Ada Test ?
Kepada Yth Pak Kadisdik, Kepala BKD, Bupati, BKN, Menpan. Mengapa tahun ini di Ciamis tidak ada tes CPNS dari formasi umum non-TKK/GBS? Kita dari umum, sama anak bangsa yang siap mengabdi di Pemda menuntut persamaan hak dan kesempatan sesuai amanat undang-undang. 08132054xxxx
Duka tah, da ti luhurna kitu atuh, Yi.

KTU UPTD?
Pak Kadisdik Yth. Kenapa di UPTD Pendidikan tidak ada KTU-nya? Padahal sudah sepantasnya diangkat KTU, seperti di SMP, SMA, SMK. Mohon Pak Kadis memperhatikan dan mem-perjuangkannya. 08132330xxxx
Oke, nanti kita revisi Perda SOTK-nya, yah!

Mendadak Sukwan
Assalaamu’alaikum. Pa, aya wartos saur-na taun 2009-an sukwan nu tos lami bade di-TKK-keun. Jujur ah, abdi mah pesimis pisan, Pa. Nu atos2 mah pami aya wartos2 kitu teh sok aya sukwan dadakan (mendadak sukwan). Nu saterasna abdi sok ngaraos miris pami negemutan nasib, salami sukwan 14 taun langkung, sukwan di TU, teu aya pisan perhatosan ti para pangagung, benten sareng sukwan2 nu sanes, mung panginten pami teu lepat taun 2005 kantos aya pendataan kanggo sukwan, mung duka teras kamana (panginten ngabebenjo-keun wungkul). Pami nuju ka Disdik Ciamis sok hoyong mendakan Bapa (kirang langkungna mah hoyong curhat tentang sukwan TU ka Bapa). Mung da kumaha? Tos ah mung sakitu wae. 085222324xxxx
Saurna mah bade aya kanggo sukwan TU, nya mudah-mudahan wae leres. Hapunten mung sakitu anu tiasa kawaler, Yi!

Tanya Sukwan
Pak, sekarang GBs kan sudah habis. Menurut Bapak bagaimana tentang tenaga sukwan sebagai guru Wiyata Bhakti/GTT. Apakah sekarang sukwan dapat disamakan dengan GBS? Apa gimana? 08132333xxxx
Menurut saya mah sukwan teh GB-GB keneh! nanti 2008 bagian sukwaneun nu diangkat! Mudah mudahan Gusti Allah marengkeun!
Kurban & Korupsi
Kekuatan menimbulkan sedikit korupsi. Kelemahan menimbulkan banyak korupsi. Allohu akbar walillailham. Moga dengan disembelihnya domba2 kurban, hak rakyat tak disembelih pejabat. Dengan hari kurban, lahirlah kebenaran 1 kambing mengalahkan 10 babi. ... Gareng 007. 08522390xxxx
Eta oge mun qurbanna arikhlas, lain hayang kapuji ku tatangga!

Pengawas SMP
Assalaamualaikum, Pak Kadisdik. How are you? Begini, di era reformasi ini masih ada Pengawas SMP pola era bareto arogan, nyari2 kesalahan. Punten dikoreksi, Pak! 0888638xxxx
Sok araos wae ku para pengawasna!

Nasib Sukwan UPTD
Assalaamualaikum, Pa Kadis. Abdi sukwan di UPTD. Bade kumaha nasib sukwan UPTD? Geuning hayoh wae nguruskeun sukwan guru! Mana tunjangan fungsional kanggo sukwan UPTD? Teras kumaha nasib UPTD? Kapan stafna tos sarepuh, tos bade parensiun, taun 2010 mah kosong kantor teh. Geuning teu pengangkatan? Hapuntenna + hatur nuhun.08522305xxxx
Sukwan UPTD mah sanes fungsional, Ceu! Sok taroskeun geura ka Pa UPTD-na.

Sukwan pegang BOS
Assalaamualaikum Wr. Wb. Saya adalah seorang sukwan di salah satu SD sudah hampir 5 tahun. Sekarang saya diberi tugas tambahan untuk menjadi bendahara BOS karena guru PN-nya ingin konsentrasi pada tugas pokoknya yaitu mengajar. Yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Apakah boleh seorang sukwan menjadi bendahara BOS?
2. Siapa saja menurut peraturan yang bisa untuk dijadikan bendahara BOS?
Wassalaamualaikum Wr. Wb.
08522012xxxx
Seharusnya oleh guru PNS!

Pembangunan Islamic Centre
Sujud syukur... atas rampungnya pembangunan Islamic Centre Kab. Ciamis. Semoga infak Bapak/Ibu Guru, khususnya dijadikan amal shaleh kepadaNya, Amin. Tepat Desember 2007, hasil musyawarah kita bersama di gedung Golkar 2 tahun yang lalu. Semoga maslahat bagi kita semua. Amin. 08522452xxxx
Amien!

KEBERADAAN KTSI
Pak Kadis, bagaimana keberadaan dan kapasitas KTSI terhadap nasib guru sukwan? Bagaimana bagi yang tidak menjadi anggota KTSI, tapi telah terdaftar pada pendataan tahun 2005 lalu melalui kantor UPTD Pendidikan? Apakah harus menjadi anggota KTSI? Waragadna rupi2, rada wegah.
08132338xxxx
Cobi ditaroskeun atuh ka KTSI. Sakaterang teu aya waragad-waragadan!

NAMBIHAN SAMETAN?
Pak Kadis yang bageur. Kalo ngaleut naroskeun SK periode April mah awon, bilih disebat demo, mangga percanten. Mung enggalkeun! Hoyong nambihan sametan. 08132338xxxx
Asa kirang sae tungtungna sms teh! Maenya guru kitu nyariosna??? Mani teu aya hubungan anu signifikan antawis SK sareng sametan. Asa isin pami diaos ku anu sanes guru.

DANA BUAT KANTOR UPTD
Pak Kadis, abdi karyawan UPTD Pendidikan Kec. Lumbung. Mani tos isin ku sakola, margi kantorna nyiruruk bae di sakola, bade iraha bantosan dana kanggo ngabangun kantor UPTD? Mani tos rindu ku nu hoyong ngamajukeun Lumbung. 08522344xxxx
Sami, abdi oge isin ku barudak SD anu sakolana arurug, tapi ari anu diusulkeun kalah kantor UPTD.

KOMITE SMPN 1 PANJALU
"Kapan Komite SMPN 1 Panjalu berganti?" Jaman kuring sakola nepi ka kiwari incu sakola di SMPN 1 Panjalu, pengurus komite teh ngan eta bae. Naha euweuh deui kitu nu mampu, atawa teu pernah aya pemilihan/pergantian komite? Ari kitu mah atuh teu aya regenerasi. Leuheung mun maju mah. Panempo kuring mah, asa beuki awut2an. Duka lamun rek satungtung umur mah. Cik atuh sing nalika karep. Kira tos rarempo mah sok ka nu ngora keun. Mih rada enerjik. Ulah kena2 teu aya nu wantun ngaganti. Kumaha Pa Kadisdik Ciamis tah komentarna? Serius yeuh. kang. Hatur nuhun. 08522349xxxx
Komentarna sapuluh rius yeuh, Yi! Bahwa komite SMP itu ditentukan oleh para orang tua siswa. Mau kolot mau budak yang terpilih itu hasil musyawarah. Disdik tidak campur tangan. Ari kitu ayi aya minat?????

HAK SUKWAN
Pak Disdik, saya mau tanya. Apakah saya sebagai tenaga sukwan, tetapi tidak ikut anggota KTSI, apakah saya diakui dan berhak apa yang menjadi hak saya? 08132333xxxx
Hak anda itu diberi honor oleh sekolah yang mengangkat!

KEKESED SALAH SAMBUNG
Pa Nanang, kekesed sareng pangepelan, kastop kenging meser, disimpen di ruang tamu.
08528373xxxx
Alihkeun atuh ka ruang makan!
Punten, salah sambung… 08528373xxxx
Punten, salah ngajawab sayah oge!

Sukses Tim

Kalau sudah mulai musim pil-pilan, maka, mulai banyak orang buka usaha jualan pil. Karena, tanpa modal gede atau pinjam sana-sini juga bisa jual pil tanpa label. Maka, mulailah orang-orang buka warung pil, counter pil, kios pil, hingga tokopil kopil kopil!
Tapi, jangan salah sangka dulu, sebab nantinya akan timbul suudozon. Karena, pil yang ini bukan sebangsa pil ektasi, pil koplo,pil teler, pil bo’at, apalagi pil…lieureun! Tapi, sejenis pil yang kadang bisa bikin tak akur orang sekampung, bahkan jadi musuhan sesama teman. Bukti memang sudah banyak sejak zaman pil pilan ini diproduksi, yaah namanya juga sudah pil…, kadang kadang sangat nyempil dan jalannya juga agak-agak rumpil.
Ada Kang Tobil dagang pil bebas sekolah, Kang Kodir dagang pil gratis disuntik di Puskesmas, hingga Ceu Amah yang begitu rajin menawarkan pil kresek dan makan gratis…selagi masih nyampak! Maka, sibuklah orang orang menjual pilnya, hingga sambil lebaran, muludan, rajaban, taraweh, sampai sampai lagi ngurebkeun mayit pun masih sempat ada yang nawar-nawarin pil.
"Sudah lah, pokoknya pil Gan Uned saja yang sudah berpengalaman. Beliau itu itu sudah mencoba lama jadi pamingpin" Kata Ceu Amah nawarin pil cap Uned kepada Jang Acah yang lagi kalana-kulunu. Tetapi, Ujang Acah yang aktip di LSM Kuat Lapar menimpali dengan sedikit nyureng.
"Tapi, yang sudah-sudah juga beliau mah kurang dekat rakyat atuh, Ceu"
"Iiih…salah itu téh, buktinya Gan Uned itu apanan rumahnya juga deket dengan rumah rakyat. Coba kalau beliau tidak merakyat mah pasti rumahnya juga misah di real estate!" Ceu Amah semakin ngotot dan meyakinkan. Tapi, Jang Acah tak kalah ngotot lantaran saking laparnya
"Laaah…atuda tidak ada di lembur urang mah real estate-na ogé! Nya heueuh atuh moal boga imah di real estate. Sudah, Ceu, menurut saya mah, lebih baik memilih Kang Mian sebab beliau itu mantan jurutulis desa. Pasti pinter soal memerintah mah!"
"Teu bisa! Sebab, biar tadinya pegawai desa pun, belum tentu bisa mingpin yang lebihluas dari Desa. Sudahlah, kamu kan masih muda, belum tahu pengalaman. Makanya, pilihlah yang sudah berpengalaman, supaya nantinya tidak talag tolog! Nih, Ceuceu juga sudah diberi tanda mata oleh beliau, padahal Ceuceu belum kerja apa apa. Coba, apalagi kalau nanti Gan Uned sudah jadi!"
"Memangnya Ceueu diberi apa? Juga, kan Juragan Uned mah masih jeneng?" Jang Acah agak agak mangkel
"Iya, tapi demi kesinambungan pembangu-nan, kita harus percayakan kepada yang sudah berpengalaman atuh! Nih, Ceuceu dikasih brukat dan samping, akangnya diberi kampret dan piyama. Tuh, panan hebat! Belum apa-apa, timnya sudah diberi barang pelipur!"
"Barang pelipur bagaimana, Ceuceu téh! Itu mah atuh apanan buat seragam panitia peringatan muludan, semuanya juga diberi atuh, Ceueueu. Uangnya juga dari Kas….dari kaaaaaas, Ceu!"
"Iiiih, dasar kamu mah belegug! Yeueuh Acaaah, dari kas téh tidak akan keluar dengan sendirinya kalau tidak ada yang bijaksana mengeluarkannya mah. Makanya, kita harus manut, tumut ka nu memberi kebijaksanaan itu. Artinya, kita harus mendukung Gan Uned, supaya nanti lebih bijaksana lagi. Coba, Gan Uned itu ke sana bijaksana, ke sini bijaksisni, termasuk kepada yang disono oge bijaksono,…pokonya jaaaak ajah! Suer lah" Ceu Amah, yang sudah seperti jakmania, semakin merasa di atas angin, apalagi melihat Jang Acah, yang anggota viking, seperti kalah momentum karena Persibnya kalah terus. "Yang begitu mah atuh aji mangpang-meungpeung tanpa modal sendiri atuh, Ceu!"
"Yéééh, bukan mangpang meungpeung atuh, tapi meungpeung aya jeung meungpeung kawasa! Coba, kamu sudah diberi apa oleh Kang Mian yang selalu kamu banggakan?"
"Visi misi atuh, Ceu. Ditambah strategi dan implementasi. Pokonya, nanti-nanti kita akan lebih merasakan kemakmuran dan kesejah-teraan, disamping itu juga segalanya akan gratis. Sekolah gratis, makan gratis, melahirkan gratis, masuk WC juga gratis. Pokoknya serba gratis lah!" Jawab Jang Acah, mulai naik semangat lagi karena merasa ditantang Ceu Amah.
"Laaaah….itu mah baru janji atuh! Ceuceu ogenan bisa ngomong kitu mah. Yeuh, Acah, nu atos-atos ogé sok harilap kana jangjina. Memang lidah tak bertu-laaaang……..!" Kata Ceu Amah diahiri dengan lagu Pak Barury
"Is, bukan hanya omong, Ceu. Tapi memang bukti dan obyektivitas yang akan kita dapatkan. Coba kalau di negeri ini tidak banyak tikusnya. Pasti kita-kita cukup sandang serta pangan. Namun, katanya karena di kita terlalu banyak mengembang-biakan tikus, maka kita jadi semakin tidak walatra!"
"Ceuk saha éta téh, Acah?"
"Ceuk Kang Mian atuh, Ceu! Mangkana, sing rada gaul geura." Jawab Jang Acah bari biwirna nyingsat sabeulah.
"Naon urusanana beurit-beurit dibabawa sagala,Acah?"
"Laahh, atuda susah kalau ngomong dengan SDM paspasan begini mah!"
"Kamu jangan menghina Ceuceu, Cah!! Ceuk saha Ceuceu ngan lulus SDM, kieu-kieu ogé Ceuceu téh lulus ti Paket B, deuleu!"
Ceu Amah mulai tersinggung bari mureleng, Jang Acah tak mau kalah sebab merasa dirinya lebih pinter dari Ceu Amah karena baru lulus dari D2 jurusan Teknologi Perminyakan. Maka, pertengkaran antar bobotoh pun mulai memuncak, ditambah anak anak SD yang baru bubar sekolah ikut nonton sambil surak. Tiba tiba, dari ujung timur, datang Abu Eful tukang ojek jurusan Panoongan-Baregbeg, tengah narik Nini Ijoh pulang dari pasar habis dagang tutut. Abu Eful langsung berhenti, melihat yang tengah saling tunjuk dan saling pelotot.
"Hei…hei...hei, ini ada apa? Masa tua-tua ribut di pinggir jalan. Malu atuh sama anak anak!".
Ceu Amah langsung menerangkan pada Abu Eful, karena takut didahului Jang Acah, hingga bicaranya nyorocos tanpa titik koma, hingga Abu Eful geleng-geleng kepala. Apalagi ditambah Jang Acah yang norowéco sambil keluar teori dan konsep tentang pil-pilan. Tiba tiba, Nini Ijoh mairan daria sambil tetap ngajégang di boncengan ojeg yang ditinggalkan Abu Eful.
"Ceuk Nini ogé baheula, sing sareubeuh paraséa téh keur laleutik kénéh. Lain geus karolot kieu parebut kaulinan. Jeung manéh téh Eful, cik sing tanggungjawab ka penumpang. Ieu Nini turunkeun heula!"
Anak-anak SD surak, Ceu Amah bengong, Jang Acah juga bengong. Tinggal Abu Eful yang bertanya pada si Nini bari rada isin sabab disebut teu tanggung jawab.
"Ari maksud Nini itu apa? Memangnya mereka berebut mainan apa?"
"Eueueuh, dimana-mana ogé, lamun aya nu paraséa, éta pasti parebut cocooan, Efuuuul. Mun teu kaulinan, pasti parebut lebokeun!" Jawab Nini Ijoh sambil nyelewegkeun seupaheun, lalu, crot, meludah didepan yang lagi ngariung.
"Ini mah bukan kaulinan, Nini. Ini masalah calon pil-pilan! Gan Uned harus dipilih, karena sudah terbukti béréhan-nya!" Ceu Amah kembali nyégag.
"Tidak bisa!" Sergah Jang Acah, "Kang Mian lebih cerdas dan pandai!"
Giliran Abu Eful yang jadi kasundut "Oooh, kalau untuk pil-pilan mah atuh Uwa Mijan nu alus mah. Anjeunna mah telah teruji béréhan dan sangat menyayangi kaum nu lalembut! Pokoknya, untuk pil-pilan yang akan datang, pilih saja Uwa Mijan………Hidup Uwa Mijaaan!!!" Teriak Abu Eful sambil ngajak berteriak kepada anak anak. Anak anak SD diam, tetapi setelah Abu Eful ngarogoh pésa,k mengeluarkan permen loli, anak-anakpun tanpa dikomando serempak berteriak "Hiduuuuup….Hiduuup lolyyyy!"
"Wah ini sudah loly politik" Bisik Ceu Amah tak mau kalah. ia merogoh receh dari saku kutangnya, lalu dibagikan kepada anak anak sambil berteriak "Hidup Gan Uneeed…Hidup Gan Uneeed!" Dan anak-anak SD pun kembali berteriak tetapi agak pelan. "Hiduu..u..u..up…….hiii..ddd…up!"
Ceu Amah sewot " Ayo, teriaknya yang keras. Hidup Gan Uneeeed kituuuh!"
Anak-anak semua diam. Ceu Amah melotot pada Si Otong yang paling bontot. " Kenapa kamu diam? Kan sudah Ceuceu kasih fulus?"
Si Otong santai menjawab "Yaaa…kan sesuai dengan yang kami terima…kalau receh..yaaaa teriaknya juga sesuai tariff, Ceu!"
Ceu Amah semakin sewot "Tadi, waktu Abu ngasih loly, keras teriaknya??"
Anak anak kompak menjawab " Kan hidupnya juga lolyyyyy!!!"
Akhirnya, kesempatan tidak disia-siakan oleh Jang Acah yang dari tadi mengawasi semua kejadian dengan seksama. Akhirnya, ia mengeluarkan uang limapuluhribuan lima lembar, hasil honor menulis satu bulan di Koran lokal. Maksudnya, cuma mau mengejek Ceu Amah sambil ngiwir-ngiwir duit. Tapi, tangan anak anak cepat menyambar dan saling rebut karena disangkanya mau dibagikan juga. Jang Acah kaget, uangnya jatuh bertebaran hingga semua berebutan termasuk Ceu Amah dan Abu Eful ikut ikutan sambil berteriak
"Hidup Jang Acaaah….Hidup jang Acaaah!!"
Jang Acah bengong, kaget sekaligus sedih, karena uang itu akan diberikan kepada isteri tercintanya untuk membeli daster baru.
"Jangan…jangan!! itu mah uang saya pribadi. Aduuuh, itu mah duit honooor. Jangan diambil….kembalikaaan!" Jang Acah merintih. Sementara, anak anak dan yang lainnya sudah pada lari sambil berteriak "Hidup Jang Acah…Hidup Jang Acah!"
Yang tersisa tinggal Jang Acah dan Nini Ijoh yang semakin asyik ngunyah sisig.
Jang Acah memelas menatap Nini Ijoh. "Nini tolong, kalau sudah begini saya harus bagaimana?"
Nini Ijoh menjawab sambil ngaléos, "Sudah saja, sekarang mah tanggung, Acaaah. Kamu ikutan saja sekalian jadi calon pil-pilan!"
Jang Acah nyureng. Tapi, tiba-tiba jadi semangat lagi. Ternyata, dengan duaratus limapuluh ribu sudah bisa ikutan nyalon. Terbukti Nini Ijoh pun mendukung dirinya dengan ikhlas ridho. Maka, dikejarnya nini Ijoh sambil teriak-teriak, "Nuhun Niniii……Hidup Jang Acaaah….. Hidup Jang Acaaah!!!"
Nini Ijoh hanya ngarérét, dalam hatinya bergumam "Emang gue pikirin!"*