Sabtu, 02 Februari 2008

Makin Kompak untuk Menuju SKS

Rencana penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMAN 1 Ciamis yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2008/2009 nanti, semakin serius disosialisasikan dan dipelajari oleh setiap warga belajarnya. Hal ini terbukti dengan dilak-sanakannya studi modelling Sekolah Katagori Mandiri (SKM) tersebut pada tanggal 17 dan 18 Januari kemarin ke SMAN 78 Jakarta, yang merupakan satu-satunya sekolah di Indonesia yang sudah satu tahun ini meng-gunakan SKS dan moving class.
"Insya Allah tahun depan kita mulai laun-ching SKM dengan menggunakan sistem ‘Moving Class’ pada siswa tahun ajaran 2008/2009" Ujar Kepala SMAN 1 Ciamis, Drs. Asep Ganda Sadikin, ketika dimintai keterangan saat pemberangkatan.
Studi modelling yang bersumber dari dana RAPBS dan sharing SKM dengan Pemda yang menghabiskan dana Rp.54 juta ini pun tidak tanggung-tanggung membawa seluruh warga-nya, mulai dari komite sekolah, tata usaha, guru, pengurus OSIS, sampai satpam dan pesuruh sekolah pun diajak. Hal tersebut, menurut Ketua Komite SMAN 1 Ciamis, Rd. Dida Yudhanegara, S.H yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Ciamis ini, bertujuan agar adanya kesamaan persepsi antar warga sekolah tentang Sekolah Katagori Mandiri dan kesiapan mereka dalam melaksanakan program SKS dan Moving Class.
Saat pertamakali masuk ke lingkungan SMAN 78 Jakarta, langsung terasa atmosfer pembela-jaran yang begitu unik dan menarik, sebab hampir sama dengan susana perkuliahan. Biasanya guru yang harus pindah kelas untuk memberikan materi kepada siswa. Namun ini terbalik, kini menjadi siswa yang harus pindah kelas untuk mendapatkan materi dari guru. Misalnya, untuk mendapatkan materi dari guru mata pelajaran geografi siswa harus ke kelas geografi, untuk mendapatkan materi biologi siswa harus masuk ke kelas biologi, dan be-gitu pula dengan pela-jaran yang lainnya.
Kunjungan Sman-sacis yang berlang-sung selama kurang lebih empat jam itu pun ternyata bersa-maan dengan kunju-ngan SMAN 10 Sema-rang yang pada tahun ajaran baru nanti juga akan mulai menggu-nakan sistem moving class. Di sana secara khusus mereka men-dapatkan materi dari Kepala Sekolah, para Wakasek dan tentu saja anak OSIS-nya tentang SKM dengan meng-gunakan sistem SKS.
"Kita melihat kekurangan dan kelebihannya. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pene-rapan SKS yang nantinya akan di-laksanakan di se-kolah," ujar Waka-sek Humas, Drs. H. Asep Ganiwan.
Hari itu bisa dibilang banyak pengunjung yang datang ke SMAN 78. Namun para siswanya tetap terlihat santai, seolah biasa saja dan tidak merasa ada yang istimewa apalagi merasa terganggu. Hal itu mungkin disebabkan sudah terbiasanya mereka akan keadaan sekolahnya yang sering dijadikan sebagai objek studi modelling sekolah yang lainnya.
Biarpun kegiatan belajar-mengajar seperti di perkuliahan dan sering ada siswa yang tidak masuk kelas dengan alasan tidak ada jam pelajaran atau karena sudah menyelesaikan SKS-nya dan lulus, tapi suasana sekolah begitu tertib dan teratur.
"Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan cepat merealisasikan semuanya di sekolah" ungkap Wakasek Kurikulum SMAN 1 Ciamis, Drs. Endang Mulyadi
Setelah semuanya merasa puas dan mendapatkan gamba-ran untuk diterapkan di sekolah pada saat pulang nanti, kunju-ngan pun dilanjutkan ke Dirjen Dikmen Depdiknas RI. Mereka berdialog langsung dengan Drs. Sungkowo selaku Direktorat Pembinaan SMA. Di sana mereka mendapatkan hal-hal baru tentang dunia pendidikan. Terutama mengenai Sekolah Kategori Mandiri (SKM) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Bahkan saking asyiknya berdialog dengan dirjen, kunju-ngan yang tadinya dijadwalkan selama satu jam itu pun menjadi tiga jam.
"Terlalu asyik berdialog dan menjawab berbagai macam perta-nyaan yang be-gitu antusias, menjadi lupa waktu," ung-kap Drs. Sung-kowo, sambil tersenyum melihat jam yang menempel di lengannya ketika menutup pembicaraan.
Sore hari semua rombongan menuju Hotel Cipayung Asri. Sesampainya di hotel, semua dikumpulkan untuk membahas instrumen hasil pembelajaran kunjungan tadi yang akan diterapkan nanti di sekolah.
Diskusi panel dilaksanakan dengan membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil studi pembelajaran di SMA 78 dan Dirjen.
Besok harinya, peserta diajak mengikuti kegiatan outdoor yang dipandu oleh tim outbound. Dengan tujuan untuk dapat lebih mengenal secara individu di antara sesama warga Smansacis.
Peserta pun dibagi dalam beberapa kelompok, tidak terkecuali antara guru dan siswa. Berbagai macam permainan dilakukan dengan dipandu oleh Pengawas dari Disdik, Drs. Yohamir Syamsu
Saat itu semua larut dalam permainan yang memerlukan pemikiran dan keber-samaan untuk menyelesaikannya. Sangat terasa sekali ikatan persaudaraan antara warga Smansacis. Saling membantu dan begitu kompak. Sehingga mendapatkan pujian dari Drs. Asep Saeful Rahmat, M.Si, perwakilan dari Disdik Ciamis.
(Yatun R. Hasbullah/Ganesha)

Tidak ada komentar: