Kamis, 31 Januari 2008

Lagu Hymne Guru Akan “Diamandemen”

Lagu Hymne Guru akan ‘Diamandemen’. Menurut Ketua PB-PGRI Prof.Dr.Muhammad Surya, saat ini telah ada kesepakatan antara pengarang lagu Hymne Guru, Sartono dan PGRI. Perubahan itu menyangkut lirik terakhir. Kata yang semula ‘Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa" berubah menjadi "Engkau patriot pahlawan bangsa, pembangun insan cendekia bangsa."
"Jadi kata-kata lama itu akan terhapus dari muka bumi karena tidak sesuai dengan peri keadilan dan peri keguruan," kata M. Surya dalam seminar Imtaq di Islamic Centre Ciamis.
Ungkapan ‘pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa’ yang ditujukan pada guru selama ini menurut Surya hanya meninabobokan para guru dan lebih terkesan melecehkan profesi guru.
Buku & Tunjangan Maslahat
Surya juga mengatakan untuk meluruskan persepsi anak bangsa tentang pahlawan bangsa yang selama ini lebih tertuju pada para tentara dan rakyat pejuang, PGRI pada bulan Mei berencana meluncurkan buku tentang perjuangan guru di Republik Indonesia. Buku itu berjudul "100 tahun Pengabdian Guru untuk Bangsa dan Negara."
"Buku itu akan menggambarkan perjuangan guru dalam merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Jadi bukan hanya tentara yang dimaksud pahlawan pejuang itu. Guru juga pah-lawan dan bukan pahlawan tanpa tanda jasa." kata Surya yang juga menambahkan, khusus untuk pen-siunan guru tahun 2008 dan berusia 60 tahun akan memperoleh dana tunjangan sebesar Rp.1,5 juta.
(nung/ap/ganesha)

Dana Fungsional untuk Sukwan Depag Sudah Cair

Departemen Agama memberikan dana fungsional kepada para sukwan yang berada di bawah naungan Depag. Mereka yang berhak mendapatkan dana tersebut yaitu pensiunan yang menjadi honorer di sekolah-sekolah negeri atau swasta yang berada di bawah naungan Depag, yang bukan Guru kontrak 2007, serta mengajar 24 jam pelajaran/minggu (sekurang- kurangnya satu tahun masa pengabdian).
Besarnya uang yang akan diterima tenaga fungsional tersebut sebesar Rp.2.400.000,-/orang. Adapun jumlah quotanya yang akan mendapatkan dana tersebut sebanyak 3.840 orang (total dari jumlah tenaga fungsional di MAN/MAS, MTsN/S, RA/MIN/S).
Menurut Drs. Dadang Sudrajat, mengatakan tidak semua sukwan mendapatkan dana tersebut karena terbatasnya quota. Itu sebabnya calon-calon yang diajukan dari tiap-tiap sekolah tidak semuanya mendapatkan dana fungsional tersebut. Menurutnya karena banyak tenaga fungsional yang mengajar di dua bahkan ada yang sampai tiga sekolah, maka ada yang diajukan oleh tiap-tiap sekolah masing-masingdimana mereka mengabdi sehingga terjadi penggandaan data. Dengan demikian yang diambil dari satu sekolah saja dan jatah dari penggandaan tersebut diberikan kepada yang lain yang tadinya tidak terakomodir.
Mengenai teknis penyaluran Dafung tersebut melalui Bank Mandiri. Menurut Pemimpin Cabang Bank Mandiri Ciamis, Setya Sudarsana, hal ini sudah ditetapkan Kanwil Bandung bahwa penyalurannya melalui Bank Mandiri yang ter-sebar di kabupaten-kabupaten. "Sebenarnya dana tersebut sudah masuk ke Bank Mandiri dari tang-gal 28 Desember 2007 dan sudah didistribusikan ke nama-nama yang berhak mendapatkannya. Karena ini melalui bank maka mereka harus mempunyai nomor rekening masing-masing yang tertera di buku tabungan dan bentuk tabungan tersebut yaitu TAPEL (Tabungan Karyawan dan Pelajar)," kata Setya.
Mereka yang mendapatkan dana tersebut dikenai biaya administrasi sekitar Rp.3.000,-/orang oleh Bank Mandiri. Untuk itu mereka harus mengisi data yang diberikan oleh Bank Mandiri berupa formulir pendaftaran menjadi nasabah bank tersebut (di atas materai Rp.6.000,-) dan menye-rahkan 2 lembar KTP sebagai pelengkap persyaratannya.
Dana fungsional tersebut diambil oleh mereka hari Senin,14 Januari 2008 di Bank Mandiri dengan menggunakan ATM yang sudah mereka dapatkan. Sisa saldo yang ditetapkan Bank Mandiri adalah sebesar Rp.50.000. Setya berharap dana fungsional tersebut akan terus berlanjut sehingga tabungan tersebut bisa digunakan kembali dan diharapkan dengan membuka rekening di Bank Mandiri mereka bisa menabung ke depannya lewat bank tersebut, juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lainnya.
(nung/ganesha)

SMP Satu Atap Jatinagara ”Sasak Berbukit” Miliki Internet

Istilah SMP Satu Atap memang belum terlalu familier di telinga masyarakat. Kesan yang timbul pun, lebih ke sisi keterbelakangan, seperti terpencil, kumuh dan tertinggal.
Padahal tidaklah demikian. Contohnya SMP Satu Atap Jatinagara, sekolah ini ternyata mampu menjadi kebanggaan seluruh warga sekolah dan masyarakatnya yang begitu mendambakan adanya SMP di desanya.
Tak lain karena SMP Satu Atap Jatinagara memiliki Indikasi sekolah modern dan potensial untuk berprestasi. Ini sesuai keinginan dan harapan warga masyarakat Desa Cintanegara.
"Kami memang ingin memiliki SMP yang dekat letaknya, agar anak-anak kami bisa belajar dengan mudah dan murah. Sekarang terwujud, kami telah berkomitmen dengan masyarakat untuk turut membantu membesarkan dan memajukan SMP, seperti kerja bakti membereskan lahan sekolah dan itu semua kami lakukan dengan ikhlas.’ Ungkap Ijudin, ketua komite SMP tersebut,
Dilihat dari usia sekolah ini memang masih "bayi", namun jika didasarkan pada fasilitas yang ada cukup menjanjikan. Tanah milik sendiri seluas 378 meter persegi, ditempati lima ruang belajar, ruang TU, ruang kepala sekolah, enam buah WC. Jumlah guru ada 14 (1 PNS dan 13 GTT). Sedangkan siswanya baru dua tingkat, yakni kelas VIII sebanyak 26 orang dan kelas VII (naik dua kali lipat) sebanyak 44 orang.
Miliki Internet
Hal yang sangat membanggakan warga sekolah dan masyarakat adalah hadirnya internet di SMP Satu Atap Jatinagara. Padahal SMP reguler yang besar dan berada di kota pun belum semua memilikinya. Ini adalah salah satu indikasi bahwa sekolah ini potensial untuk berprestasi.
"Internet merupakan alat komunikasi global yang bisa mengakses berbagai informasi secara mendunia, maka ketika warga sekolah telah familier dengan internet besar harapan bisa dengan cepat melakukan stategi perubahan yang inovatif untuk mampu mengukir prestasi," kata kepala sekolah Drs. Janan Junaedi yang baru sebulan bertugas, didampingi wakasek A. Gunawan dan PKS urusan kesiswaan, Dede Lasmana
Mereka juga mengungkapkan SMP satu atap ini punya motto unik dan membumi, yakni "Berbukit" (Berani Belajar untuk Bangkit ), sebuah motto yang mampu memotivasi seluruh warga sekolah untuk bergerak maju! Dan program unggulannya sekolah berwawasan lingkungan dengn dikembangkannya pembelajaran ekstra beternak dengan pola ‘Sasak‘ (satu anak satu ayam kampung).
"Kami mencoba menganalisis dan mengembangkan berbagai potensi yang sebenarnya telah ada. Kinerja para guru, TU, semangat belajar siswa, dan partisifasi masyarakat mendorong kami untuk bekerja secara optimal agar bisa memenuhi harapan mereka. Saya dengan rekan-rekan sedang berbenah dan optimis bisa maju," ujar Janan. (Ayu/Ganesha)

LCC Tingkat SMP Se-Kabupaten Ciamis Digelar

Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menggelar LCC tingkat SMP se-Kabupaten Ciamis. Kegiatan yang berlangsung di Aula Disdik dibuka Kabid Dikdas, H. Nana Supriatna.Dalam sambutannya Nana menilai positif kegiatan LCC karena disamping untuk meningkatkan kualitas juga sebagai latihan untuk menghadapi ujian nanti sebab pelajaran yang masuk LCC adalah pelajaran yang akan di ujiankan.
Sedangkan menurut ketua panitia, Rakhmat Sabar, LCC ini bertujuan antara lain untuk melatih siswa untuk berpikir inovatif, kritis, cepat dan akurat, meningkatkan kemampuan siswa dalam berkompetensi di bidang keilmuan, meningkatkan kompetensi serta menambah wawasan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika dan IPA.
"Juga meningkatkan prestasi siswa dalam meraih sukses Ujian Nasional. Mereka diharapkan dapat bersaing dan menjadi juara dalam kegiatan lomba pada tingkat yang lebih tinggi." Kata Rakhmat.
Peserta lomba LCC berjumlah 16 regu perwakilan dari 8 komisariat yang merupakan juara 1 dan 2 di masing-masing komisariatnya. Berikut daftar nama-nama sekolah yang mengikuti LCC : komisariat 1 diwakili oleh SMPN 2 dan SMPN 4 Ciamis. Komisariat 2 diwakili oleh SMPN 1 Lumbung dan SMPN 1 Kawali. Komisariat 3 diwakili oleh SMPN 1 Panumbangan dan SMPN 1 Cikoneng. Komisariat 4 diwakili oleh SMPN 4 Rancah dan SMPN 1 Cisaga. Komisariat 5 diwakili oleh SMPN 1 Purwodadi dan SMPN 1 Lakbok. Komisariat 6 diwakili oleh SMPN 2 Pamarican dan SMPN 1 Banjarsari. Komisariat 7 diwakili oleh SMPN 1 Kalipucang dan SMPN 1 Padaherang dan Komisariat 7 diwakili oleh SMPN 1 Parigi dan SMPN 1 Pangandaran.
Kegiatan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten ini berjalan dengan lancar dan sukses. Dengan panitia pelaksana yang merupakan pengurus MGMP tingkat Kabu-paten mata pelajaran Bahasa Indo-nesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA dan dibantu oleh para pe-ngawas.Acara yang berlangsung 4 babak putaran, yang pada setiap putarannya dipilih satu juara untuk bisa lolos ke babak final.Adapun peserta yang maju ke babak final yaitu SMPN 2 Ciamis, SMPN 1 Lumbung, SMPN 1 Padaherang dan SMPN 1 Panumbangan.
Dengan persaingan yang cukup ketat namun sehat, akhirnya keluar sebagai juara 1 SMPN 1 Panumba-ngan dengan perolehan nilai 1275, juara 2 diraih oleh SMPN 2 Ciamis dengan nilai 1100 yang sebelumnya mesti berebut nilai karena perole-hannya sama dengan SMPN 1 Lumbung yang akhirnya jadi juara 3 sedangkan SMPN 1 Padaherang harus puas di juara ke 4 dengan perolehan nilai 850. Harapan 2 diraih oleh SMPN 4 Ciamis dan SMPN 1 Parigi juara harapan 3.Acara yang disiarkan oleh 106,5 DIK’S FM Ciamis ditutup oleh Kabid Dikdas sekaligus menyerahkan piala, tropy dan uang pembinaan kepada para juara.
(Ayu/ Ganesha).

SMPN 2 Ciamis Siap Berbagi


Kemajuan dan berbagai prestasi yang diraih SMPN 2 Ciamis, bukan hanya untuk dinikmati warga sekolah tersebut, namun juga untuk siapapun. Itu sebabnya sekolah ini siap dikunjungi dan berbagi pengalaman dengan piihak manapun. Hal itu diungkapkan wakasek SMPN 2 Yoyo Wartoyo, S.Pd.
SMPN 2 Ciamis yang merupakan pelopor SMP Bertaraf Internasional pertama di Kabupaten Ciamis, menurut Yoyo, menerapkan disiplin dan tradisi berprestasi sebagai esensi visi sekolah tersebut.
"Visi harus dikomitmenkan agar membudaya dalam tataran manajemen, suara hati, dan gerak langkah totalitas warga sekolah." Kata Yoyo.
Meski demikian, hingga saat ini sekolah ini mencari dan terus mencari, mulai dari penataan, sampai pada kola-borasi meracik konsep, model, analogi, dan optimalisasi segenap potensi.
"Untuk mencapai hasil seperti sekarang saja didapat bukan hal yang mudah dan spekulatif. Benar- benar berkat perjuangan panjang yang terus dilakukan warga sekolah dengan dukungan penuh komite sekolah yang diketuai Sahlan Effendi." Jelas Yoyo.
Bila diamati, perjalanan sekolah ini memang begitu dinamis. Dimulai dari sekolah model diawal tahun 2000-an, Sekolah Standar Nasional, sekolah model lingkungan (Adiwiyata), hingga kini SBI.
"Kami menerapkan format sekolah berbudaya ramah lingkungan dengan penataan lokasi hijau dan pembuatan taman-taman kelas menuju sekolah sehat." Ujar Yoyo.
Sekolah ini memiliki 49 guru, 795 orang siswa dengan 58 orang kelas SBI dan 44 orang kelas akselerasi. Sedangkan manajemen kurikulum menggunakan moving student semester class. Terdapat pula fasilitas kamera pemantau KBM, komunikasi radio Defas FM 107, 9, pembelajaran pun ditunjang oleh 26 cabang ekskul dan kursus bahasa Inggris. Semua itu untuk memfasilitasi hobi dan aktivitas siswa khususnya dalam implementasi fullday’s school activity.
"Kami berharap seluruh warga sekolah dan siapapun yang berkun-jung ke sekolah kami akan merasa nyaman, betah dan mau berbagi pengalaman!" kata Yoyo.
Beragam Prestasi
Beragam prestasi diraih SMPN 2 Ciamis. Diantaranya juara 1 Karya Ilmiah Remaja, Harapan 1 Karya Ilmiah Nasional, juara 1 Renang Tingkat Provinsi, juara Silat Popwilnas, Juara Putsal, Senam Ritmik, dan seabreg prestasi lainnya.
Dalam tataran manajemen dan kelembagaan serta kepemimpinan kepala sekolahnya, sekolah ini diantarnya menerima penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional, kepala sekolah Berprestasi Tingkat Nasional hingga dihadiahi uang pembinaan, kunjungan ke Perth Australia, Beijing, dan baru- baru ini ke Malaysia untuk mengikuti Diklat SBI.
"Kami mencoba mengkolaborasi model-model manajemen baik dalam maupun luar negeri untuk mengoptimal-kan segala potensi. Segenap warga sekolah berkomitmen dalam menjalan-kan visi, berinovasi, dan mencapai prestasi. Jika ada hal yang sekiranya bermanfaat bagi siapapun yang berkeinginan untuk melakukan sharing, kami senang, ingin selalu mencari dan berbagai!" ungkap Kepsek SMPN 2 Ciamis, Drs.Agus Sumantri, M.Pd.
Singkatnya, di SMPN 2 Ciamis, banyak hal menarik dan berguna bagi pengembangan pendidikan, khususnya dalam tataran manajemen pengelolaan sekolah, penyelenggaraan administrasi, pembenahan organisasi, transfaransi, penataan lingkungan, dan pembudayaan kinerja profesional. Jadi, mengapa mesti jauh-jauh mencari alternatif study?
(Ayu/Ganesha)

Sekolah Besar, Jawara UN


Di Kabupaten Ciamis bagian utara, SMPN 1 Kawali merupakan salah satu SMP besar. Terletak di kota Kawali sekolah ini berprestasi, baik tingkat komisariat, kabupaten, bahkan propinsi.
Di bidang akdemik, pada tahun 2007 lalu SMPN 1 Kawali meraih peringkat pertama dalam UN di Kabupaten Ciamis. Dalam non akademik, seperti Porseni dan lomba-lomba selalu memperoleh banyak kejuaraan. Khusus dalam seni teater, sastra dan puisi di SMP ini banyak jagonya.
Kepala SMPN 1 Kawali, Drs. Sukiwa didampingi PKS urusan Kurikulum, Mahmud Chaeruddin, S.Pd dan PKS Urusan Kesiswaan, Ijang Hidayat, S.Pd., mengatakan, mengelola SMP besar agr berkualitas ternyata tidak mudah.
"Kami semua berkomitmen untuk bisa besar dan bermutu, sebab tidak mudah mengelola sebuah sekolah jika hanya mengandalkan pada kemampuan-kemam-puan individu tanpa diberi harmonisasi dan integritas." Kata Sukiwa.
Alhasil segala sesuatu yang telah dicapai sekolah ini adalah bukti kesungguhan dan dedikasi dari seluruh warga sekolah, dukungan komite sekolah, dan kerjasama serta do’a dari warga masyarakat.
"Insya Alloh sekolah ini akan terus kami tumbuhkembangkan, terutama dalam hal mutu yang telah disepakati menjadi bagian dari visi sekolah yaitu Unggul dalam Mutu." ujar Sukiwa.
Lebih jauh Sukiwa yang juga sebagai Ketua Komisariat 2, menjelaskan bah-wa siswanya yang berjumlah 864 orang (22 rombel) dengn 47 orang guru semuanya saat ini sedang "oper gigi" untuk persiapan menghadapi UN, agar prestasi membanggakan di tahun 2007 dapat dipertahankan.
"Kami berharap dengan bersungguh-sungguh melakukan persiapan meng-hadapi UN, maka dapat mencapai target perolehan maksimal pada saat pelaksanaannya nanti," ungkapnya.
Kini ada satu lagi rihan yang segera ingin dicapi sekolah ini yakni SSN. "Lebih bangga lagi kalau sampai mampu memenuhi kriteria Sekolah Standar Nasional.Ini reward bagi kami." Kata Sukiwa.
Harapan itu bukanlah hal yang muluk-muluk, sebab dilihat dari berbagai aspek sekolah ini memang telah begitu mapan dan memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan.
(Ayu/Ganesha)

Menggaungkan Kembali Peran Guru dalam Kerangka Imtaq & Iptek

Gaung program Iman dan Taqwa (Imtaq) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di Indonesia dimulai sekitar tahun 1980-an.Walaupun diawali dengan kontroversi, program ini kini terus bergulir.Guru sebagai ujung tombak implementator Imtaq dan Iptek pun tak henti-hentinya berjuang 'meng-imtaq dan 'mengiptekkan' siswanya.Namun di sisi lain, perubahan zaman dan globalisasi juga kian kuat merongrong program ini. Dalam hal ini perlukah kembali meyakinkan peran vital guru atau membiarkan program ini berjalan apa adanya? Berikut laporan tabloid Ganesha..................

Baru-baru ini PGRI Kabupaten Ciamis menggelar seminar nasional pendidikan dengan tema "Guru Sebagai Implementator Imtaq dan Iptek dalam Pembelajaran yang Terintegrasi". Acara yang digelar Kamis, (17/1) di Islamic Centre Ciamis tersebut, menghadirkan pembicara Ketua MPR-RI Dr.H.Hidayat Nurwahid dan Ketua Umum PB-PGRI Prof. Dr. H.Mohamad Surya.Seminar ini berusaha mengaktualkan kembali program Imtaq dan Iptek yang kini seolah terdengar sayup-sayup di balik beragam isu dan fenomena hangat negeri ini.
Dimulai dari Pribadi Guru
Prof. Dr.Muhammad Surya mengatakan peran guru dalam penerapan Imtaq dan Iptek sangat penting. Peran ini harus dilakukan melalui pendidikan holistik, maksudnya adalah pendidikan yang utuh bukan hanya sempalan-sempalan."Imtaq dan Iptek bukan hanya diajarkan tetapi harus holistik, menyeluruh atau menyaturaga." ujar Surya.
Surya menjelaskan dalam UUD 1945 pemerintah wajib mengupayakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan serta ketakwaan serta akhlak mulia.Amanat ini hanya akan terealisasikan bila Imtaq dan Iptek diajarkan lewat pendidikan dan gurulah garda terdepannya.
Peran guru dalam Iptek misalnya Surya menjelaskan ketika Indonesia baru merdeka, 90% rakyat Indonesia buta huruf. Termasuk sebagian tentara pejuang kemerdekaan."Karena guru banyak anak bangsa bisa salat, tayamum, membaca, menulis dan berhitung. Artinya benar kata Ho Chi Minh, bapak bangsa Vietnam No Teacher No Education.Tanpa ada guru takan ada pendidikan.Artinya pula tanpa guru takan mungkin Imtaq dan Iptek terwujud." kata Surya.
Lanjut Surya itu sebabnya guru harus memahami makna pendidikan yaitu upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan tujuan belajar agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan baik spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan ahklak mulia serta keterampilan yang diperlukan.
"Ini integritas antara Imtaq dan Iptek." kata Surya.
Yang jadi persoalan adalah bagaimana kualitas iman seorang guru dan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan.Kalau Imtaqnya tak kuat, guru pun bisa membunuh murid, memperkosa.
Posisi guru tambah Surya, paling inti adalah berwujud pribadi yang utuh.Peran guru dalam Imtaq dan Iptek dimulai dari pribadinya yang beriman, bertakwa, yang akrab dengan teknologi, karena jaman sekarang ini teknologi sudah sangat akrab dengan kehidupan manusia.
"Sebab masih ada guru yang menyuruh siswanya salat tapi dirinya atau anaknya sendiri tidak salat.Pun jangan sampai guru mampu mendidik anak orang lain tapi tak bisa mendidik keluarganya sendiri. " kata Surya.
Jelas Surya, di sekolah guru juga harus mampu menjadi pelatih, melatih siswa akrab dengan teknologi, melatih dengan Iptek. Guru jangan Butiktek (buta ilmu pengetahuan dan teknologi) dan Butimta (buta iman dan takwa).
Untuk bisa menerapkan Imtaq dan Iptek diperlukan guru yang efektif dan profesional, bukan guru jadi-jadian.Seleksinya adalah ia harus bagus mengajarnya, mengenal siswanya dan profesional.
"Guru harus dekat dengan orangtua siswa, guru lain dan masyarakat.Sikap profesional dan mencintai pekerjaannya." ucap Surya.
Guru dalam Kontek Kenegaraan
Sementara itu Ketua MPR-RI Dr.Hidayat Nurwahid mengatakan, ketika kita bicara guru dalam konteks kenegaraan, guru adalah pengajar bangsa. Maka para guru harus hadir dengan komitmen menciptakan bangsa yang bermartabat melalui pendidikan holistik.
Kata Hidayat, memang sangat tepat, tidak mungkin bicara pendidikan hanya pada tingkat individual, lokal dan klasikal.Juga tidak membayangkan bahwa dari pendidikan yang bersifat individual tersebut hadirlah negara, bangsa, pimpinan bangsa dan negara, membangun bangsa dan negara.
"Pendidikan pasti pada gilirannya nanti baik secara bottom up, ia akan menghadirkan pimpinan negara yang pasti pernah bertemu guru-gurunya. Sebaliknya dari tingkat top down, para penyelenggara negara menghadirkan kondisi yang kondusif untuk penyelenggaraan pendidikan individual, dan klasikal, relasi guru-murid. Keduanya adalah dialetika yang niscaya." kata Hidayat.
Guru dan perannya dalam implementasi Imtaq dan Iptek, menurut Hidayat, mau tidak mau akan bertemu dengan faktor negara. Dan hanya bangsa yang bermartabatlah yang bisa menghadirkan mekanisme pendidikan dan pengajaran yang juga bermartabat.
Hidayat setuju kalau pendidikan Indonesia berorientasi pada kepentingan nasional, maka pendidikan harus bersinerji dengan kebijakan negara.Bila Imtaq dan Iptek dijadikan pijakan pendidikan, maka yang pertama harus dirubah adalah mentalitas para pendidik, anak didik termasuk kebijakan-kebijakan yang lebih dapat menghasilaan pendidikan berkualitas berbasiskan pada pendidikan negara kebangsaan yang berkeunggulan.
"Di Indonesia, pendidikan berkualitas sering dikonotasikan diantaranya sebagai pendidikan bertaraf internasional.Padahal pendidikan bertaraf nasional pun memiliki keunggulan diantaranya dengan basis Imtaq dan Iptek." kata Hidayat.
Tidak semua hal yang bersifat internasional bisa diadopsi. Ia mencontohkan relasi guru murid di Amerika tidak bisa ditiru dalam kontek hubungan guru murid di Indonesia. Menyoal Imtaq dan Iptek yang sempat dipopulerkan B.J Habibie, Hidayat mengatakan bahwa komitmen negara pada hal itu sangat jelas. Bahkan kini melalui UUD 1945 yang diamandemen ada pasal baru yakni pasal 31 ayat 3 dan pasal 31 ayat 5 serta pasal 28, meski awalnya melalui perdebatan yang sengit.
Tiga Nilai
Sedangkan almarhum Prof.Dr.Dedi Supriadi mengatakan ada tiga nilai yang dijunjung tinggi dalam pengembangan iptek di Indonesia: nilai-nilai agama, nasionalisme, dan humanisme universal. Mengenai penegasan tentang basis keagamaan dari pengembangan iptek di Indonesia, menurutnya merupakan suatu terobosan karena sekaligus memecahkan keragu-raguan yang selama ini mengenai relevansi pendidikan yang mengintegrasikan iptek dan imtaq.
"Negara sekuler seperti Inggris sejak tahun 1978 telah memberikan porsi khusus dalam kurikulum pendidikan sainsnya untuk topik "keberagamaan kehidupan". Sesuatu yang terdengar asing selama lima abad sejak zaman Renaissance." kata Dedi.
Ujar Dedi, di Indonesia, kisah tentang integrasi iptek-imtaq memunyai sejarah panjang dan diwarnai dengan kontroversi. Ketika Depdiknas mengembangan prakarsa (melalui apa yang dikenal dengan Projek Imtaq) sejak tahun 1980-an, pada mulanya cukup keras tentangan yang tidak menyetujui adanya usaha mengintegrasikan materi pelajaran keilmuan dengan imtaq (nilai-nilai keagamaan).
Di pertengahan tahun 1980-an itu juga prakarsa ini pernah dibekukan, tapi hidup kembali menjelang 1990-an yang berlangsung hingga sekarang. Sampai sekarang, telah ribuan guru SD hingga SLTA mendapatkan pelatihan tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai imtaq dalam mata pelajaran nonagama dan dalam kehidupan sekolah.
"Saya terlibat dalam projek tersebut sebagai Tim Ahli yang diketuai oleh Drs. Achmad Djazuli (mantan Kepala Kanwil Depdikbud Jawa Barat) dengan anggota antara lain Prof. Achmad Tafsir (IAIN Bandung), Dr. Sjaeful Anwar (UPI), dan Dr. Thoyib (UI)." katanya.
Kini integrasi iptek-imtaq bukan hanya untuk agama Islam, melainkan juga agama lain melakukan prakarsa serupa atas dukungan Depdiknas dan Depag. Di Depag, prakarsa ini dikenal dengan pengajaran bernuansa imtaq. Di PPS UPI, integrasi iptek-imtaq tersebut merupakan satu mata kuliah pada Program S-II Pendidikan Umum.
(ap/nung/ganesha)

Halo Pak Kadisdik Edisi 54

Penempatan CPNS
Pak, kenapa penempatan CPNS tidak sesuai dengan apa yang tertera di balik info Disdik, sementara SD 4 Kertahayu ada 2 orang GB, dua2nya keluar dari SD kami, atuh jadi kurang di abdi. Kumaha ieu? Tulung2! 08565965xxxx
Penempatan CPNS dari Disdik sesuai usulan dari bawah, da anu apal kirang guru mah Disdik! Muuung... dirobih tina hasil Baperjakat.... hanjakal nyaaaaaaa.

Tak Dapat Guru Baru
Pak Kadis Yth. Kumaha permintaan guru th trt? SDN seueur guruna ditambahna ge 3, naha ka SD Jlgng 4 Cdlg mah Nol. Sakitu guruna kirang, mung aya tiluan. Punten dijelaskeun! 08132310xxxx (8 buah sms senada pertanyaan ini)
Hanjakal sanes Disdik anu mutuskeun penempatan! Cik kapayun mah ka Ibu oge ka Bapa di BKD cobi ajak ti Disdik pami bade baperjakat penempatan CPNS teh geura!!!

Honor GBDT
Pak Kadis, dugi ka iraha nasi GBDT ngantosan honor nu teu daek lungsur tos 6 sasih abdi lara, nu nami GBDT tugasna oge jolok teu sakedik finansial ani kedah dikaluarkeun. Ku kituna nyuhunkeun perhatosannana. 08522376xxxx
Honorna tos dibagikeun weeeeew! Ari atos mah teu nga-sms deui, weeeew!

Nasib Para Sukwan
Assalaamualaikum, Pak Kadis. Bagaimana nasib para sukwan? Tanggung jawab lebih dari PNS, tapi kalau sakit kena potongan kerja. Bagi para guru sukwan merasa bangga, bahwa anak didiknya sudah jadi pejabat. Tapi anehnya, mereka seperti tidak peduli pada gurunya. Seandainya punya hati nurani, maka akan sadar. Jasa siapa saya ini? Wassalaam. By: Asep. Mohon maaf Pak Kadis dan terima kasih. 08522316xxxx
Mungkin pejabatnya tidak pernah sukwan dulu, jadi hatinya tidak pernah merasakan bagaimana pahit getirnya jadi sukwan. Mudah-mudahan isukan mah ada pejabat yang asalnya dari sukwan, nya? Hidup pejabat sukwan laaaah!

Curhat Kepsek Baru
Assalamualaikum Wr Wb. Punten, abdi nyuhunkeun landongna/ nasehat ti Bapa: 1. Abdi kawit ti ujung kaler, kenging tugas ka ujung kidul. Minangkana mah promosi janten pupuhu; 2. Rerencangan ti palih kaler sadayana ditempatkeun di kaler; 3. Peringkat abdi luhureun aranjeunna dina hasil seleksi; 4. Selisih tunjab kepala – tunjab guru = 200 rebuan. Transport ti rorompok ka tempat tugas 100 rebu + makan +/sewa rumah = kurang lebih 1 juta per bulan. Janten kirangna 800 rebuan per sasih. Pun bojo responna kirang sae, janten emutan abdi teu tenang. Bingung kedah kumaha nya langkah? Naha ieu teh Nikmat/Cocobi/Adzab? Kedah kumaha abdi supados emutan tenang+dapat melangkah dengan pasti? 08132137xxxx
Jika sesuatu diterima dengan ikhlas dan tidak harus sampai ngaboretekeun yang tidak harus diborete-boretein! Saya yakin seyakin-yakinnya, Gusti Allah tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan Bapak yth!

Protes Lulusan SPG (1)
Dimana perikemanusiaanmu sampai2 lulusan SPG tidak diakui? Bagaimana jadi PNS, tunjangan pun tidak kebagian. SPG lebih berpengalaman daripada D2. Dasar takdir. Mohon perhatikan kaum sukwan. 08592772xxxx
Salah, bukan perikemanusiaan eta mah, tapi peri ke-SPG-an!

Uang Penempatan?
Pak Haji Yth. Abdi salah seorang GB yang terekrut CPNS. Bingung teu gaduh artos. Naha leres tuk penempatan bayar 1,5 juta? Kamari oge yang katanya tuk pemberka-san 2 juta belum bayar.belum lagi untuk biaya perjuangan Pak Haji, mohon bantuan harus bagaimana... 0888877xxxx
SAYA MINTA SIAPA NAMA YANG MINTANYA! JIGANA ETA ANU SOK NGAROBAH USULAN PENEMPATAN TI DISDIK TEH... TUNGTUNGNA ASA NYO’O GADO GEUNINGAN! Punten rada ambek, margi asa dipake pisan sapi peureut GB teh kunu balerjuang!!

Protes Lulusan SPG (2)
Hareudang…Pa Kadis. Batur diangkat CPNS kena-kena gaduh ijazah D2 Keguruan, padahal tamatan SMA, ari abdi ti SPG teu diperhatoskeun. Malih mah aya ti SPG tos sukwan 20 taun. Teu GBS-GBS acan. Bade kuliah teu aya fulusna. Kumaha atuh, Pa? Bade diangkat nu sarukwan teh? Bade aya testing GBS deui? Pami aya, seepkeun heula tamatan sukwan nu SPG. 08132328xxxx
SIAP!!

Uang Makan PNS
Pa Kadisdik, uang makan PNS teh bujeng2 naek janten 15 rebuan, nu 10 rb oge geuning ayeuna lebeng. 08522260xxxx
Jigana mah emutan aranjeuna teh teu dipasih uang makan oge harirup keneh. Muhun kitu tah... kateuing lah. Lain di bibir lain di hati!

Mengapa Tak Ada Test ?
Kepada Yth Pak Kadisdik, Kepala BKD, Bupati, BKN, Menpan. Mengapa tahun ini di Ciamis tidak ada tes CPNS dari formasi umum non-TKK/GBS? Kita dari umum, sama anak bangsa yang siap mengabdi di Pemda menuntut persamaan hak dan kesempatan sesuai amanat undang-undang. 08132054xxxx
Duka tah, da ti luhurna kitu atuh, Yi.

KTU UPTD?
Pak Kadisdik Yth. Kenapa di UPTD Pendidikan tidak ada KTU-nya? Padahal sudah sepantasnya diangkat KTU, seperti di SMP, SMA, SMK. Mohon Pak Kadis memperhatikan dan mem-perjuangkannya. 08132330xxxx
Oke, nanti kita revisi Perda SOTK-nya, yah!

Mendadak Sukwan
Assalaamu’alaikum. Pa, aya wartos saur-na taun 2009-an sukwan nu tos lami bade di-TKK-keun. Jujur ah, abdi mah pesimis pisan, Pa. Nu atos2 mah pami aya wartos2 kitu teh sok aya sukwan dadakan (mendadak sukwan). Nu saterasna abdi sok ngaraos miris pami negemutan nasib, salami sukwan 14 taun langkung, sukwan di TU, teu aya pisan perhatosan ti para pangagung, benten sareng sukwan2 nu sanes, mung panginten pami teu lepat taun 2005 kantos aya pendataan kanggo sukwan, mung duka teras kamana (panginten ngabebenjo-keun wungkul). Pami nuju ka Disdik Ciamis sok hoyong mendakan Bapa (kirang langkungna mah hoyong curhat tentang sukwan TU ka Bapa). Mung da kumaha? Tos ah mung sakitu wae. 085222324xxxx
Saurna mah bade aya kanggo sukwan TU, nya mudah-mudahan wae leres. Hapunten mung sakitu anu tiasa kawaler, Yi!

Tanya Sukwan
Pak, sekarang GBs kan sudah habis. Menurut Bapak bagaimana tentang tenaga sukwan sebagai guru Wiyata Bhakti/GTT. Apakah sekarang sukwan dapat disamakan dengan GBS? Apa gimana? 08132333xxxx
Menurut saya mah sukwan teh GB-GB keneh! nanti 2008 bagian sukwaneun nu diangkat! Mudah mudahan Gusti Allah marengkeun!
Kurban & Korupsi
Kekuatan menimbulkan sedikit korupsi. Kelemahan menimbulkan banyak korupsi. Allohu akbar walillailham. Moga dengan disembelihnya domba2 kurban, hak rakyat tak disembelih pejabat. Dengan hari kurban, lahirlah kebenaran 1 kambing mengalahkan 10 babi. ... Gareng 007. 08522390xxxx
Eta oge mun qurbanna arikhlas, lain hayang kapuji ku tatangga!

Pengawas SMP
Assalaamualaikum, Pak Kadisdik. How are you? Begini, di era reformasi ini masih ada Pengawas SMP pola era bareto arogan, nyari2 kesalahan. Punten dikoreksi, Pak! 0888638xxxx
Sok araos wae ku para pengawasna!

Nasib Sukwan UPTD
Assalaamualaikum, Pa Kadis. Abdi sukwan di UPTD. Bade kumaha nasib sukwan UPTD? Geuning hayoh wae nguruskeun sukwan guru! Mana tunjangan fungsional kanggo sukwan UPTD? Teras kumaha nasib UPTD? Kapan stafna tos sarepuh, tos bade parensiun, taun 2010 mah kosong kantor teh. Geuning teu pengangkatan? Hapuntenna + hatur nuhun.08522305xxxx
Sukwan UPTD mah sanes fungsional, Ceu! Sok taroskeun geura ka Pa UPTD-na.

Sukwan pegang BOS
Assalaamualaikum Wr. Wb. Saya adalah seorang sukwan di salah satu SD sudah hampir 5 tahun. Sekarang saya diberi tugas tambahan untuk menjadi bendahara BOS karena guru PN-nya ingin konsentrasi pada tugas pokoknya yaitu mengajar. Yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Apakah boleh seorang sukwan menjadi bendahara BOS?
2. Siapa saja menurut peraturan yang bisa untuk dijadikan bendahara BOS?
Wassalaamualaikum Wr. Wb.
08522012xxxx
Seharusnya oleh guru PNS!

Pembangunan Islamic Centre
Sujud syukur... atas rampungnya pembangunan Islamic Centre Kab. Ciamis. Semoga infak Bapak/Ibu Guru, khususnya dijadikan amal shaleh kepadaNya, Amin. Tepat Desember 2007, hasil musyawarah kita bersama di gedung Golkar 2 tahun yang lalu. Semoga maslahat bagi kita semua. Amin. 08522452xxxx
Amien!

KEBERADAAN KTSI
Pak Kadis, bagaimana keberadaan dan kapasitas KTSI terhadap nasib guru sukwan? Bagaimana bagi yang tidak menjadi anggota KTSI, tapi telah terdaftar pada pendataan tahun 2005 lalu melalui kantor UPTD Pendidikan? Apakah harus menjadi anggota KTSI? Waragadna rupi2, rada wegah.
08132338xxxx
Cobi ditaroskeun atuh ka KTSI. Sakaterang teu aya waragad-waragadan!

NAMBIHAN SAMETAN?
Pak Kadis yang bageur. Kalo ngaleut naroskeun SK periode April mah awon, bilih disebat demo, mangga percanten. Mung enggalkeun! Hoyong nambihan sametan. 08132338xxxx
Asa kirang sae tungtungna sms teh! Maenya guru kitu nyariosna??? Mani teu aya hubungan anu signifikan antawis SK sareng sametan. Asa isin pami diaos ku anu sanes guru.

DANA BUAT KANTOR UPTD
Pak Kadis, abdi karyawan UPTD Pendidikan Kec. Lumbung. Mani tos isin ku sakola, margi kantorna nyiruruk bae di sakola, bade iraha bantosan dana kanggo ngabangun kantor UPTD? Mani tos rindu ku nu hoyong ngamajukeun Lumbung. 08522344xxxx
Sami, abdi oge isin ku barudak SD anu sakolana arurug, tapi ari anu diusulkeun kalah kantor UPTD.

KOMITE SMPN 1 PANJALU
"Kapan Komite SMPN 1 Panjalu berganti?" Jaman kuring sakola nepi ka kiwari incu sakola di SMPN 1 Panjalu, pengurus komite teh ngan eta bae. Naha euweuh deui kitu nu mampu, atawa teu pernah aya pemilihan/pergantian komite? Ari kitu mah atuh teu aya regenerasi. Leuheung mun maju mah. Panempo kuring mah, asa beuki awut2an. Duka lamun rek satungtung umur mah. Cik atuh sing nalika karep. Kira tos rarempo mah sok ka nu ngora keun. Mih rada enerjik. Ulah kena2 teu aya nu wantun ngaganti. Kumaha Pa Kadisdik Ciamis tah komentarna? Serius yeuh. kang. Hatur nuhun. 08522349xxxx
Komentarna sapuluh rius yeuh, Yi! Bahwa komite SMP itu ditentukan oleh para orang tua siswa. Mau kolot mau budak yang terpilih itu hasil musyawarah. Disdik tidak campur tangan. Ari kitu ayi aya minat?????

HAK SUKWAN
Pak Disdik, saya mau tanya. Apakah saya sebagai tenaga sukwan, tetapi tidak ikut anggota KTSI, apakah saya diakui dan berhak apa yang menjadi hak saya? 08132333xxxx
Hak anda itu diberi honor oleh sekolah yang mengangkat!

KEKESED SALAH SAMBUNG
Pa Nanang, kekesed sareng pangepelan, kastop kenging meser, disimpen di ruang tamu.
08528373xxxx
Alihkeun atuh ka ruang makan!
Punten, salah sambung… 08528373xxxx
Punten, salah ngajawab sayah oge!

Sukses Tim

Kalau sudah mulai musim pil-pilan, maka, mulai banyak orang buka usaha jualan pil. Karena, tanpa modal gede atau pinjam sana-sini juga bisa jual pil tanpa label. Maka, mulailah orang-orang buka warung pil, counter pil, kios pil, hingga tokopil kopil kopil!
Tapi, jangan salah sangka dulu, sebab nantinya akan timbul suudozon. Karena, pil yang ini bukan sebangsa pil ektasi, pil koplo,pil teler, pil bo’at, apalagi pil…lieureun! Tapi, sejenis pil yang kadang bisa bikin tak akur orang sekampung, bahkan jadi musuhan sesama teman. Bukti memang sudah banyak sejak zaman pil pilan ini diproduksi, yaah namanya juga sudah pil…, kadang kadang sangat nyempil dan jalannya juga agak-agak rumpil.
Ada Kang Tobil dagang pil bebas sekolah, Kang Kodir dagang pil gratis disuntik di Puskesmas, hingga Ceu Amah yang begitu rajin menawarkan pil kresek dan makan gratis…selagi masih nyampak! Maka, sibuklah orang orang menjual pilnya, hingga sambil lebaran, muludan, rajaban, taraweh, sampai sampai lagi ngurebkeun mayit pun masih sempat ada yang nawar-nawarin pil.
"Sudah lah, pokoknya pil Gan Uned saja yang sudah berpengalaman. Beliau itu itu sudah mencoba lama jadi pamingpin" Kata Ceu Amah nawarin pil cap Uned kepada Jang Acah yang lagi kalana-kulunu. Tetapi, Ujang Acah yang aktip di LSM Kuat Lapar menimpali dengan sedikit nyureng.
"Tapi, yang sudah-sudah juga beliau mah kurang dekat rakyat atuh, Ceu"
"Iiih…salah itu téh, buktinya Gan Uned itu apanan rumahnya juga deket dengan rumah rakyat. Coba kalau beliau tidak merakyat mah pasti rumahnya juga misah di real estate!" Ceu Amah semakin ngotot dan meyakinkan. Tapi, Jang Acah tak kalah ngotot lantaran saking laparnya
"Laaah…atuda tidak ada di lembur urang mah real estate-na ogé! Nya heueuh atuh moal boga imah di real estate. Sudah, Ceu, menurut saya mah, lebih baik memilih Kang Mian sebab beliau itu mantan jurutulis desa. Pasti pinter soal memerintah mah!"
"Teu bisa! Sebab, biar tadinya pegawai desa pun, belum tentu bisa mingpin yang lebihluas dari Desa. Sudahlah, kamu kan masih muda, belum tahu pengalaman. Makanya, pilihlah yang sudah berpengalaman, supaya nantinya tidak talag tolog! Nih, Ceuceu juga sudah diberi tanda mata oleh beliau, padahal Ceuceu belum kerja apa apa. Coba, apalagi kalau nanti Gan Uned sudah jadi!"
"Memangnya Ceueu diberi apa? Juga, kan Juragan Uned mah masih jeneng?" Jang Acah agak agak mangkel
"Iya, tapi demi kesinambungan pembangu-nan, kita harus percayakan kepada yang sudah berpengalaman atuh! Nih, Ceuceu dikasih brukat dan samping, akangnya diberi kampret dan piyama. Tuh, panan hebat! Belum apa-apa, timnya sudah diberi barang pelipur!"
"Barang pelipur bagaimana, Ceuceu téh! Itu mah atuh apanan buat seragam panitia peringatan muludan, semuanya juga diberi atuh, Ceueueu. Uangnya juga dari Kas….dari kaaaaaas, Ceu!"
"Iiiih, dasar kamu mah belegug! Yeueuh Acaaah, dari kas téh tidak akan keluar dengan sendirinya kalau tidak ada yang bijaksana mengeluarkannya mah. Makanya, kita harus manut, tumut ka nu memberi kebijaksanaan itu. Artinya, kita harus mendukung Gan Uned, supaya nanti lebih bijaksana lagi. Coba, Gan Uned itu ke sana bijaksana, ke sini bijaksisni, termasuk kepada yang disono oge bijaksono,…pokonya jaaaak ajah! Suer lah" Ceu Amah, yang sudah seperti jakmania, semakin merasa di atas angin, apalagi melihat Jang Acah, yang anggota viking, seperti kalah momentum karena Persibnya kalah terus. "Yang begitu mah atuh aji mangpang-meungpeung tanpa modal sendiri atuh, Ceu!"
"Yéééh, bukan mangpang meungpeung atuh, tapi meungpeung aya jeung meungpeung kawasa! Coba, kamu sudah diberi apa oleh Kang Mian yang selalu kamu banggakan?"
"Visi misi atuh, Ceu. Ditambah strategi dan implementasi. Pokonya, nanti-nanti kita akan lebih merasakan kemakmuran dan kesejah-teraan, disamping itu juga segalanya akan gratis. Sekolah gratis, makan gratis, melahirkan gratis, masuk WC juga gratis. Pokoknya serba gratis lah!" Jawab Jang Acah, mulai naik semangat lagi karena merasa ditantang Ceu Amah.
"Laaaah….itu mah baru janji atuh! Ceuceu ogenan bisa ngomong kitu mah. Yeuh, Acah, nu atos-atos ogé sok harilap kana jangjina. Memang lidah tak bertu-laaaang……..!" Kata Ceu Amah diahiri dengan lagu Pak Barury
"Is, bukan hanya omong, Ceu. Tapi memang bukti dan obyektivitas yang akan kita dapatkan. Coba kalau di negeri ini tidak banyak tikusnya. Pasti kita-kita cukup sandang serta pangan. Namun, katanya karena di kita terlalu banyak mengembang-biakan tikus, maka kita jadi semakin tidak walatra!"
"Ceuk saha éta téh, Acah?"
"Ceuk Kang Mian atuh, Ceu! Mangkana, sing rada gaul geura." Jawab Jang Acah bari biwirna nyingsat sabeulah.
"Naon urusanana beurit-beurit dibabawa sagala,Acah?"
"Laahh, atuda susah kalau ngomong dengan SDM paspasan begini mah!"
"Kamu jangan menghina Ceuceu, Cah!! Ceuk saha Ceuceu ngan lulus SDM, kieu-kieu ogé Ceuceu téh lulus ti Paket B, deuleu!"
Ceu Amah mulai tersinggung bari mureleng, Jang Acah tak mau kalah sebab merasa dirinya lebih pinter dari Ceu Amah karena baru lulus dari D2 jurusan Teknologi Perminyakan. Maka, pertengkaran antar bobotoh pun mulai memuncak, ditambah anak anak SD yang baru bubar sekolah ikut nonton sambil surak. Tiba tiba, dari ujung timur, datang Abu Eful tukang ojek jurusan Panoongan-Baregbeg, tengah narik Nini Ijoh pulang dari pasar habis dagang tutut. Abu Eful langsung berhenti, melihat yang tengah saling tunjuk dan saling pelotot.
"Hei…hei...hei, ini ada apa? Masa tua-tua ribut di pinggir jalan. Malu atuh sama anak anak!".
Ceu Amah langsung menerangkan pada Abu Eful, karena takut didahului Jang Acah, hingga bicaranya nyorocos tanpa titik koma, hingga Abu Eful geleng-geleng kepala. Apalagi ditambah Jang Acah yang norowéco sambil keluar teori dan konsep tentang pil-pilan. Tiba tiba, Nini Ijoh mairan daria sambil tetap ngajégang di boncengan ojeg yang ditinggalkan Abu Eful.
"Ceuk Nini ogé baheula, sing sareubeuh paraséa téh keur laleutik kénéh. Lain geus karolot kieu parebut kaulinan. Jeung manéh téh Eful, cik sing tanggungjawab ka penumpang. Ieu Nini turunkeun heula!"
Anak-anak SD surak, Ceu Amah bengong, Jang Acah juga bengong. Tinggal Abu Eful yang bertanya pada si Nini bari rada isin sabab disebut teu tanggung jawab.
"Ari maksud Nini itu apa? Memangnya mereka berebut mainan apa?"
"Eueueuh, dimana-mana ogé, lamun aya nu paraséa, éta pasti parebut cocooan, Efuuuul. Mun teu kaulinan, pasti parebut lebokeun!" Jawab Nini Ijoh sambil nyelewegkeun seupaheun, lalu, crot, meludah didepan yang lagi ngariung.
"Ini mah bukan kaulinan, Nini. Ini masalah calon pil-pilan! Gan Uned harus dipilih, karena sudah terbukti béréhan-nya!" Ceu Amah kembali nyégag.
"Tidak bisa!" Sergah Jang Acah, "Kang Mian lebih cerdas dan pandai!"
Giliran Abu Eful yang jadi kasundut "Oooh, kalau untuk pil-pilan mah atuh Uwa Mijan nu alus mah. Anjeunna mah telah teruji béréhan dan sangat menyayangi kaum nu lalembut! Pokoknya, untuk pil-pilan yang akan datang, pilih saja Uwa Mijan………Hidup Uwa Mijaaan!!!" Teriak Abu Eful sambil ngajak berteriak kepada anak anak. Anak anak SD diam, tetapi setelah Abu Eful ngarogoh pésa,k mengeluarkan permen loli, anak-anakpun tanpa dikomando serempak berteriak "Hiduuuuup….Hiduuup lolyyyy!"
"Wah ini sudah loly politik" Bisik Ceu Amah tak mau kalah. ia merogoh receh dari saku kutangnya, lalu dibagikan kepada anak anak sambil berteriak "Hidup Gan Uneeed…Hidup Gan Uneeed!" Dan anak-anak SD pun kembali berteriak tetapi agak pelan. "Hiduu..u..u..up…….hiii..ddd…up!"
Ceu Amah sewot " Ayo, teriaknya yang keras. Hidup Gan Uneeeed kituuuh!"
Anak-anak semua diam. Ceu Amah melotot pada Si Otong yang paling bontot. " Kenapa kamu diam? Kan sudah Ceuceu kasih fulus?"
Si Otong santai menjawab "Yaaa…kan sesuai dengan yang kami terima…kalau receh..yaaaa teriaknya juga sesuai tariff, Ceu!"
Ceu Amah semakin sewot "Tadi, waktu Abu ngasih loly, keras teriaknya??"
Anak anak kompak menjawab " Kan hidupnya juga lolyyyyy!!!"
Akhirnya, kesempatan tidak disia-siakan oleh Jang Acah yang dari tadi mengawasi semua kejadian dengan seksama. Akhirnya, ia mengeluarkan uang limapuluhribuan lima lembar, hasil honor menulis satu bulan di Koran lokal. Maksudnya, cuma mau mengejek Ceu Amah sambil ngiwir-ngiwir duit. Tapi, tangan anak anak cepat menyambar dan saling rebut karena disangkanya mau dibagikan juga. Jang Acah kaget, uangnya jatuh bertebaran hingga semua berebutan termasuk Ceu Amah dan Abu Eful ikut ikutan sambil berteriak
"Hidup Jang Acaaah….Hidup jang Acaaah!!"
Jang Acah bengong, kaget sekaligus sedih, karena uang itu akan diberikan kepada isteri tercintanya untuk membeli daster baru.
"Jangan…jangan!! itu mah uang saya pribadi. Aduuuh, itu mah duit honooor. Jangan diambil….kembalikaaan!" Jang Acah merintih. Sementara, anak anak dan yang lainnya sudah pada lari sambil berteriak "Hidup Jang Acah…Hidup Jang Acah!"
Yang tersisa tinggal Jang Acah dan Nini Ijoh yang semakin asyik ngunyah sisig.
Jang Acah memelas menatap Nini Ijoh. "Nini tolong, kalau sudah begini saya harus bagaimana?"
Nini Ijoh menjawab sambil ngaléos, "Sudah saja, sekarang mah tanggung, Acaaah. Kamu ikutan saja sekalian jadi calon pil-pilan!"
Jang Acah nyureng. Tapi, tiba-tiba jadi semangat lagi. Ternyata, dengan duaratus limapuluh ribu sudah bisa ikutan nyalon. Terbukti Nini Ijoh pun mendukung dirinya dengan ikhlas ridho. Maka, dikejarnya nini Ijoh sambil teriak-teriak, "Nuhun Niniii……Hidup Jang Acaaah….. Hidup Jang Acaaah!!!"
Nini Ijoh hanya ngarérét, dalam hatinya bergumam "Emang gue pikirin!"*