Sabtu, 02 Februari 2008

Menengok Pustakamaya & Jardiknas Kab. Ciamis


Baru-baru ini Kabupaten Ciamis meraih prestasi di bidang pendidikan. Pustakamaya dan Jardiknas Kabupaten Ciamis masuk tiga besar terbaik bersama Kota Bandung dan Kota Surabaya. Apa itu Pustakamaya? Berikut laporan Arif, dari tabloid Ganesha
....................................................

Nama Pustakamaya masih terdengar asing di sebagian besar telinga pembaca. Apakah ini nama seorang gadis cantik? Ataukah nama perpustakaan milik Neng Maya? Dodo Supriadi, seorang System Administrator SMK Negeri 1 Ciamis menjelaskan bahwa, Pustakamaya adalah perpustakaan yang terdapat di dunia maya. Dalam Bahasa Inggrisnya disebut Digital Library atau Virtual Library.
Pustakamaya di Kabupaten Ciamis masih dalam taraf peren-canaan dan persiapan. Cikal bakal dari Pustakamaya ini adalah Jardik-nas (Jejaring Pendidikan Nasional). Bersamaan dengan perluasan akses Jardiknas melalui media wireless ke berbagai pelosok Kabu-paten Ciamis, melalui program block-grant dari Biro PKLN (Peren-canaan dan Kerjasama Luar Negeri) Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis mencoba mengembangkan program Pustakamaya. Pustakamaya ini akan lebih memperkaya layanan e-learning Jardiknas Ciamis.
Rencana Peluncuran Pustakamaya di Kabupaten Ciamis sangat didukung oleh Depdiknas. Pada tanggal 15 Januari 2008, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Drs. H. Wawan AS. Arifien diundang sebagai salah seorang narasumber dalam Workshop Nasional Pustakamaya yang diselenggarakan oleh Depdiknas. Wawan memaparkan program Jardiknas dan Pustakamaya di Kabupaten Ciamis. Selain dari Kabupaten Ciamis, juga dihadirkan Kadisdik Kota Bandung dan Kota Surabaya juga sebagai narasumber. Ini tentu saja merupakan suatu kebanggaan karena Jardiknas Kabupaten Ciamis menjadi bagian dari tiga besar Jardiknas terbaik di Indonesia selain Kota Bandung dan Kota Surabaya. Kabupaten Ciamis dipercaya menjadi salah satu peserta pilot project Pustakamaya bersama 55 kota dan kabupaten lain se Indonesia.
"Jardiknas Kabupaten Ciamis mulai online penuh sejak 1 Maret 2007", tutur Dodo. "Fungsi dari Jardiknas adalah untuk memu-dahkan proses pengiriman data dan akses dari seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Proponsi serta Departemen Pendi-dikan Nasional," tambah Dodo. Program tersebut dapat terselenggara berkat kerjasama Depdiknas dengan Telkom yang menyedia-kan bandwidth.
Tutur Dodo, antara Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dan ICT Center di SMKN 1 Ciamis dibuat link backbone wireless dengan bandwidth 15 Mbps. Bandwidth Jardiknas sebagian dipakai Disdik sebagian lagi disebarkan ke sekolah-sekolah/lembaga pendidikan yang tergabung ke ICT Center di SMKN 1 Ciamis. Melalui program ICT Center dan ICT Client tahun 2006 telah terhubung 35 sekolah (SLTP & SLTA). Bergabung secara swadaya: 2 perguruan tinggi, 1 pesantren dan 1 PKBM. Sehingga sampai pertengahan tahun 2007 telah terinterkoneksi 42 lembaga pendidikan. Untuk menghubungkan 42 lembaga di atas terdapat 1 BTS Induk di ICT Center (SMKN 1 Ciamis) dan 4 BTS Ekspansi yang melayani 8 kecamatan.
Melalui program Schoolnet (wireless) yang diterima bulan Oktober 2007, tersambung lagi 70 sekolah (SD, SLTP, SLTA). Sekolah tersebut menerima bantuan alat penerima (wireless client) senilai Rp. 2,4 juta. Dari dana swadaya penerima block-grant Schoolnet telah diba-ngun 4 BTS baru serta 1 BTS dari dana pendamping pemerintah daerah sehingga total cakupan wilayah layanan Jardiknas melalui media wireless dapat dinikmati di 14 keca-matan yang tersebar di sekitar ibu kota Kabu-paten, Ciamis wilayah barat seperti Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti dan Sindangkasih. Wilayah utara seperti Keca-matan Kawali, Cipaku, Jatinagara dan Rajadesa. Wilayah tenggara menca-kup Banjarsari, Padahe-rang, Mangunjaya, Kalipu-cang, Lakbok, Purwadadi. Rencana ke depan untuk mendukung Program Pus-takamaya akan dibuat BTS di Pangandaran yang men-cakup wilayah pesisir selatan Ciamis, mulai dari Kecamatan Pangandaran sampai Cimerak.
Dari program-program bantuan ICT tersebut akan tergabung 120 institusi pendidikan yang berada di lokasi-lokasi strategis sebagai titik akses program-program ICT selanjutnya seperti Pustakamaya.
Menjelang akhir tahun 2007 juga telah tersambung Jardiknas dengan para guru sebagai implementasi program TeacherNet. Dalam program tersebut para guru dapat mengakses jaringan Jardiknas secara gratis. Namun sebagai kompensasi mereka harus membuat makalah, karya ilmiah, dan karya tulis lainnya dengan tema bebas. Karya-karya tersebut nantinya dimasukan sebagai konten Pustakamaya.
Untuk membangun, memelihara, dan mengembangkan Jardiknas, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis telah melakukan inventa-risasi Sumber Daya Manusia. Komponen ini sangat penting demi keseimbangan program. Para teknisi tersebut berasal dari tenaga teknisi ICT Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis; tenaga teknisi ICT Center Kabupaten Ciamis; teknisi Jardiknas yaitu mahasiswa D3 TKJ (Teknologi Komputer Jaringan) tingkat 1 sebanyak 40 orang dan tingkat 2 sebanyak 46 orang; serta guru-guru yang tergabung dalam TeacherNet.
Dalam rangka peluncuran Pustakamaya di Kabupaten Ciamis tahun 2008, telah disusun beberapa program. Program pertama adalah pengadaan Server pada minggu ke 3 Januari 2008. Saat ini sudah dipesan. Berikutnya instalasi dan pengujian system pada minggu ke 3–4 Januari 2008, dilakukan oleh teknisi ICT Disdik dan ICT Centre. Program terakhir adalah pengisian konten. Server tersebut nantinya diisi dengan berbagai konten yang berisi buku-buku elektronik/digital seperti buku pelajaran maupun pengetahuan umum. Adapun yang mengisi konten tersebut para guru yang tergabung dengan TeacherNet, MGMP/KKG dan pihak lain yang bersedia menyumbang konten. Selain itu konten juga berasal dari Pusat Perpustakaan Nasional, LIPI, Diknas, ITS, ITB dan sebagainya.
"Para pengguna Pustakamaya juga dapat mengakses jaringan perpustakaan kota/kabupaten lain." ujar Dodo yang sudah lama berkiprah di dunia jaringan komputer.
Setiap melaksanakan program selalu ada permasalahan demikian juga dengan program Jardiknas dan Pustakamaya. Perma-salahan yang timbul adalah penye-baran SDM yang memiliki kemam-puan teknis TIK tidak merata. Ada sekolah yang mempunyai tenaga TIK yang handal namun ada yang tidak memiliki sama sekali. Permasalahan yang lain berkaitan dengan peralatan TIK. Di beberapa sekolah peralatan TIK khususnya komputer sangat terbatas bahkan ada juga yang tidak memiliki. Sehingga siswa sangat kurang dalam mengakses informasi.
"Topografi juga merupakan salah satu kendala. Sebagian wilayah Kabupaten Ciamis bergunung-gunung mengakibatkan terkadang jaringan susah terakses. Sarana telekomunikasi menjadi barang langka dan mahal." Ujar Dodo.
Kendala yang lain adalah kepedulian terhadap teknologi dan informasi dari masing-masing tingkatan pendidikan sangat beragam. Pada umumnya yang sangat responsif menyambut kehadiran TIK adalah SLTP dan SLTA. Untuk tingkatan sekolah dasar masih kurang. Mungkin karena pemahaman yang kurang tepat mengenai internet ataupun karena kendala biaya. "Jangan merasa belum butuh teknologi", demikian tegas Dodo. "Ke depan teknologi dan informasi sangat dibutuhkan khususnya untuk kegiatan belajar mengajar", tambah Dodo. Guru-guru dapat mempersiap-kan bahan pelajaran dari Pustakamaya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Ciamis, Drs. Hadi Sumantoro, yang menyatakan kendala utama adalah kemampuan SDM selain kepedulian dari pihak sekolah terhadap TIK. Untuk pemberdayaan SDM pada saat ini ada program pemberian beasiswa bagi tenaga TIK di sekolah-sekolah. Mereka di sekolahkan di STMIK Tasik-malaya. Pada saat ini sudah ada dua angkatan yang memperoleh beasiswa.
Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut diperlukan pemberdayaan ICT Center Kabupaten Ciamis secara lebih optimal terutama dengan melaksanakan pelatihan TIK termasuk di dalamnya pembuatan konten Pustakamaya. Penambahan kuota mahasiswa D3 TKJ pada tahun-tahun mendatang. Penyediaan perangkat komputer baik secara swadaya maupun dana block grant (pusat dan daerah). Perluasan Jardiknas hingga pelosok daerah melalui media wireless dengang memanfaatkan sekolah-sekolah yang berada di titik ideal untuk pembangunan BTS/repeater.
(Arief/Nana/Ganesha)

Tidak ada komentar: