Selasa, 05 Juli 2011

Manjakan Anak dengan Liburan Positif

Liburan: sebuah kata yang paling dinanti oleh anak-anak sekolah, orangtua juga para guru. Namun apakah anda sudah punya program khusus masa liburan? Mau ke mana? Mau apa? Mau diisi kegiatan apa? Apa ada tempat atau kegiatan terbaru, dimana, berapa harganya, sesuai budgetkah?
................................
Liburan sekolah akhirnya tiba. Sesuai kalender penddikan secara nasional liburan sekolah tahun ajaran 2010/211 seharusnya berlangsung selama dua minggu. Walaupun tiap daerah nampaknya berbeda, namun secara umum awal bulan Juli hingga minggu kedua/ketiga Juli, semua sekolah tutup dari kegiatan belajar mengajar.
Memasuki masa libur sekolah ini berbagai rencana sebaiknya sudah diskema sedemikian rupa oleh para orang tua untuk putra-putrinya. Liburan harus dapat memberikan pencerahan atau relaksasi pada mereka setelah satu tahun pelajaran mereka fokus pada rutinitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah. Di penghujung tahun ajaran para peserta didik ini merasa sangat kelelahan. Sepantasnya anak-anak ini “dimanjakan” dengan kegiatan liburan.
Agar liburan interpretasinya tidak berarti hura-hura, malas-malasan, penghambur-hamburan, kemewahan, maka liburan harus dibuat positif. Ada beberapa solusi agar acara liburan itu lebih bermanfaat, produktif dan tidak terkesan hura-hura. Berikut pilihan liburan yang bisa anda pilih untuk putra-putri atau kerabat anda:

1. Berlibur Bersama Kerabat
Menikmati liburan bersama keluarga lain atau kerabat atau masih ada hubungan keluarga, membuat orang tua tidak kawatir melepas anaknya untuk menikmati liburan. Akan lebih menyenangkan lagi, jika diantara sepupu ada teman yang sebaya. Ini adalah salah satu pilihan tempat liburan yang memiliki nilai positif dan mengandung muatan visioner.
Misalnya berlibur ke tempat tinggal kakek-nenek dan saudara lainnya di daerah, dengan tujuan untuk mempererat tali silaturrahmi. Dalam mengisi liburan ini dapat pula digali potensi-potensi alamiah yang perlu dikembangkan atau belum tergali sama sekali. Dengan liburan ini pula diharapkan bisa timbul sikap rasa ikut memiliki dan tanggung jawab atas tanah leluhurnya untuk bisa dilestarikan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat banyak. Selama ini potensi orang-orang kampung hanya bisa dimanfaatkan suara konstituennya oleh mereka yang berambisi untuk meraih jabatan politis.
Berlibur bersama kerabat, di tanah leluhur, secara langsung berarti pula mengajak anak-anak belajar melihat kultur keluarga leluhur, keluarga lain, melihat daerah dan lingkungan lain, yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari.
2. Berlibur dengan
Mengembangkan Diri
Akan lebih bijak jika orang tua menggiring putra-putrinya, pada masa liburan sekolah ini untuk mendorong putra-putrinya agar mengikuti pendidikan dan pelatihan serta keterampilan lainnya yang disesuaikan dengan hobi, bakat dan minat anak demi pengembangan diri mereka.
Trend ini tergolong hebat. Bagi keluarga yang sudah terbiasa memprogramkan pengembangan diri putra-putrinya, sejak jauh hari biasanya mereka sudah sudah menyusun jadual liburan. Misalnya ingin menghabiskan liburan dengan kursus apa. Bisa kursus piano, renang, komputer, bahasa asing, sepakbola, dan lain-lain. Namun karena hari libur, tetap diupayakan agar anak-anak menikmati kursus dengan situasi santai. Akan lebih baik diantara waktu kursus mereka diajak ke toko buku, agar mereka bisa membaca sepuasnya dan memilih buku mana yang akan dibeli.

3. Rekreasi
Rekreasi tidak harus dilakukan pada tempat yang jauh, tetapi bisa dilakukan pada tempat-tempat wisata di sekitar kota tempat kita tinggal. Di Jawa Barat, di kota Bandung dan sekitarnya banyak tempat rekreasi yang jaraknya tak terlalu jauh, seperti Kebon Binatang, Taman Lalu Lintas, Boscha. Atau wisata alam perbukitan, pegunungan, dan perkebunan.
Sebaliknya di Ciamis ada wisata pantai Pangandaran, wisata bahari, waterboom, dan lainnya. Anak-anak harus ditemani agar bisa terjaga, terawasi, aman dan lancar menikmati liburannya. Saat rehat, keluarga menyiapkan makanan, atau membeli makanan di tempat wisata bila cukup biaya.
4. Liburan Aysik di Rumah Saja
Mengisi liburan tidak harus pergi ke tempat-tempat wisata atau keluar negeri. Mengisi liburan di rumah bisa asyik juga. Tak harus terus menonton TV, film dan bermain game Play Station. Di rumah anak bisa memilih permainan yang menghibur, seru, sekaligus mencerdaskan. Mulai dari permainan sihir-sihiran, membuat telur warna-warni, hingga permainan menggunakan uang logam. Permainan semacam ini dijamin seru dan aman untuk dimainkan. Untuk kelancaran permainan, orangtua dan anak butuh buku panduan. Biasanya di toko-toko buku telah tersedia buku panduan permainan anak. Setiap permainan dilengkapi dengan informasi tentang usia pemain, jumlah pemain, tempat bermain, dan sebagainya. Informasi itu dimaksudkan untuk mempermudah orang tua dan anak dalam memilih permainan yang cocok.

5. Kegiatan Out bond /Jelajah Alam
Kegiatan liburan yang diisi dengan kegiatan out bond juga sangat mengasyikan. Penyelenggaranya bisa sebuah oranisasi, lembaga atau membentuk panitia sendiri yang merupakan gabungan beberapa keluarga si anak. Dalam kegiatan out bond asfek pendidikan yang bisa diserap anak sangat komplek, seperti nilai kolektivitas, perkembangan motorik anak (olahraga), kecerdasan, kompetisi, spirit, optimisme dan lainnya.
Selain Out bond, liburan anak bisa diisi dengan jelajah alam. Anak-anak bisa ikut bersama kelompok pencinta alam yang pengalaman untuk menjelajahi alam. Bisa alam pegunungan, alam pesisir, perkebunan, hutan, atau jelajah desa. Atau melakukan jelajah alam di obyek wisata tertentu yang dilengkapi pemandu. Liburan sekolah dapat diisi dengan kegiatan belajar melalui jelajah alam yang menyenangkan karena alam memberikan berbagai macam pelajaran pada anak.
6.Berlibur untuk Kemandirian & Kedewasaan
Libur sekolah bukan berarti berhenti belajar. Setiap orang tua tentu memiliki kesibukan yang berbeda-beda dalam hubungannya dengan rutinitas dan tuntutan profesi. Adakalanya kita lalai dengan fokus perhatian yang hakiki, yaitu membina para putra putri kita sebagai titipan amanah dari Tuhan YME untuk dibentuk minimal sama dengan orang tuanya, atau lebih baik lagi kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu setiap orang tua tidak membiasakan putra-putrinya bermalas-malasan pada hari-hari lubur.
Ajaklah mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan dan sifatnya mendidik. Misalnya: membereskan pekarangan, bersih-bersih halaman, penataan rumah dsb. Perlu diingat bahwa putra-putri kita cepat atau lambat pada akhirnya akan mengalami jenjang berumah tangga. Dalam kehidupan yang baru itu mereka sudah siap dan terbiasa dengan pendewasaan dan kemandirian.
Pada masa libur sekolah, pembinaan dan pendidikan anak-anak didik menjadi tanggung jawab penuh pihak orang tua. Bahwa setiap orang tua, apapun latar belakang keahliannya tentu semuanya pernah mengenyam pendidikan. Pola-pola pendidikan dari pengalaman itu dapat diterapkan pada putra-putrinya pada saat liburan sekolah. Menjelang liburan sekolah para orang tua seyogyanya sudah merancang bentuk penugasan yang akan dibebankan pada anak-anaknya. Tugas tersebut tentu harus ada unsur mendidik dan logis serta memungkinkan untuk dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia.
7. “Berlibur ke Tanah Suci”
Salah satu tempat favorit dan ideal yang menjadi tujuan liburan bagi umat islam adalah Makkah dan Madinah.Namun tentu saja, berlibur dengan kegiatan umroh hanya dapat dilakukan oleh mereka yang berekonomi lebih.
Ustad Jefri Al Buchori menuturkan, banyak orang tua yang sengaja mengajak anak untuk umroh saat liburan tiba. Tujuannya untuk memperkenalkan sejarah Islam plus wisata religi. “Umroh liburan sangat baik untuk pertumbuhan anak dan edukatif. Karena itu, momen liburan tepat untuk anak,” terang ustad yang akrab disapa Uje ini.
Selama 10 hari di Tanah Suci, jamaah akan dihabiskan waktu untuk beribadah dan ziarah di dua tanah haram, Makkah Almukaromah dan Madinah Almunawarah. Anak juga akan mendapatkan pelajaran soal sejarah Islam dan perjuangan Rasulallah. Umroh Liburan bermanfaat bagi siswa daripada siswa diajak ke Malaysia dan Singapore. Selain itu umroh juga bisa menghapus dosa.
Umumnya anak-anak setelah pulang umroh banyak perubahan dari dirinya, terutama menyakut amal ibadah dan bakti kepada orang tua. Hal itu akan terjadi bila selama berada di tanah suci orang tua mengajak anak-anaknya melakukan perenungan diri dan edukatif.
Kini sudah saatnya para orangtua semakin cerdas untuk menimbang-nimbang azas manfaat biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan rekreasi dan hiburan dengan biaya yang dipakai untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan atau kursus anak.Tapi bila memungkinkan waktu dan biaya, kedua-duanya bisa dilakukan saat liburan. Semua itu demi kebaikan sang buah hati. Selamat memilih dan menikmati liburan sekolah.
(apon/ganesha)

Tidak ada komentar: